Lihat galeri foto saya di sini
Beauty of Nature. Alam selalu indah dan jadi 'foto model' yang menggoda untuk di-'jepret' dengan kamera. Apalagi bunga-bunga yanng sedang bermekaran selalu jadi 'foto model' yang indah. Memotret bunga dengan kamera saku gampang-gampang susah. Seringkali kita kecewa melihat foto bunga yang kita jepret tidak seindah aslinya. Berikut ini sedikit trik memotret bunga dengan kamera saku agar bunga yang kita foto lebih indah dari aslinya.
Peralatan:
Kamera yang ada fungsi macro atau close-up. Boleh pakai kamera apa saja asalkan masih berfungsi. Saya menggunakan kamera saku. Kertas karton tebal warna putih dan hitam. Kalau tidak ada kertas, pakai kain juga boleh. Asal jangan nyuri persediaan kain kafannya Pak Modhin aja.
Tripod. Alat ini optional alias kalau ada akan lebih bagus, kalau tidak punya ya nabung dulu sampai cukup untuk beli tripod...he...he...he.
Payung. Lho..kok???!!!...Ingat kata pepatah, sedia payung sebelum hujan. Daripada gagal memotret gara-gara hujan, mendingan sedia payung dulu.
Kamera kodak EasyShare, umur 8 tahun. Kamera ini yang saya gunakan untuk memotret.
Rahasia tip ini sederhana saja, yaitu membersihkan background dengan latar putih atau hitam, sehingga warna dan bentuk bunganya jadi lebih menonjol dan tidak terganggu dengan lingkungannya. Pilihan latar belakang putih atau hitam tergantung selera. Saya sendiri lebih sering menggunakan latar belakang putih.
Cara memotretnya seperti berikut ini. Pertama, cari objek bunga yang menarik dan indah untuk difoto. Bisa bunga apa saja, bunga desa juga nggak apa-apa. Misalkan bunga anggek yang sedang mekar ini. Kalau bunga anggrek ini langung di-jepret, hasilnya tidak bisa menonjolkan keindahan sang bunga anggrek. Latar belakangnya terlalu ramai dan meriah. Jadi latar belakang yang ramai ini perlu di-eliminasi dengan menggunakan latar belakang putih atau hitam.