Ilmu dan Pengalaman dari Petani
Ilmu bisa diperoleh dari mana saja dan siapa saja, kadang-kadang dari sumber yang tidak terduga. Kemarin ketika sedang jalan-jalan di pasar saya bertemu dengan petani. Dia membawa biji-bijian yang belum pernah saya lihat. Saya tergelitik untuk bertanya pada Beliau. "Nopo niku, Pak?" tanya saya. "Niki winih orok-orok", jawabnya. Nama benih yang asing, Orok-orok, kalau orok saya tahu, tapi kalau orok-orok belum tahu. Rasa ingin tahu saya mejadi tergelitik. "Lha...Orok-orok niku kangge nopo, tho?" "Niki kangge lemi, rabuk" Lemi (huruf 'e' dibaca seperti 'e' pada kata lem) atau rabuk atau bahasa indonesianya pupuk, ilmu yang saya geluti. Ngak pernah denger ada rabuk namanya orok-orok. Rasa ingin tahu semakin saya semakin mengebu. Lha wong saya ini berkecimpung di dunia perpupukkan organik, tetapi baru kali ini saya denger ada rabuk dari tanaman orok-orok. Selintas kemudian saya kembali mengorek-ngorek keterangan dari Pak Tani ini tentang orok-orok. Sebuah kearifan lokal yang perlu dicontoh. Semoga ada manfaatnya untuk yang lain, terutama temen-temen yang menanam dengan budidaya organik.
Memanfaatkan Waktu Jeda Atara Musim Tanam
Setelah panen padi, sawah umumnya dibiarkan saja sebelum musim tanam berikutnya. Orang jawa menyebutnya 'bero', lamanya bervariasi, bisa sebulan, satu setengah bulan, atau menunggu musim hujan. Selama 'bero' ini sawah ditumbuhi rumput-rumputan dan gulma-gulma lain. Tanaman yang tidak banyak manfaatnya. Alih-alih ditumbuhi tanaman yang tidak bermanfaat, Pak Tani ini menanami sawah dengan orok-orok. Benih orok-orok disebar di lahan dan dibiarkan tumbuh sendiri. Tanaman ini tumbuh dengan cepat, dalam satu bulan sudah > semeter tingginya. Ketika mau olah tanah, orok-orok ditebang dan biomassanya dibenamkan di sawah untuk jadi rabuk. Semakin lama masa tanamnya, orok-orok tumbuh semakin besar dan biomassa semakin banyak. Artinya rabuknya juga semakin banyak. Menurut saya ini ide yang brilian: menganti tanaman yang kurang bermanfaat dengan tanaman yang bermanfaat.
Multi Manfaat Orok-orok
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H