Subsidi BBM, terutama untuk bensin (Premium) sudah sangat tinggi (mungkin karena banyak juga yang diselewngkan ya....???). Pemerintah untuk kesekian kalinya berencana menaikkan harga bensin lagi. Padahal bensin sudah menjadi seperti 'kebutuhan hajat hidup orang banyak'. Kalau bensin naik, hampir dipastikan biaya hidup akan naik pesat. Tapi, jangan keburu panik, dengan sedikit usaha Anda bisa juga kok membuat'bensin' sendiri. 'Bensin' yang saya maksud di sini adalah bioetanol yang bisa dicampurkan ke dalam bensin dengan rasio pencampuran 1:9 atau 2:8. Bioetanol ini bisa dibuat sendiri. Proses pembuatannya relatif mudah dan bisa menggunakan bahan-bahan yang tersedia di sekitar kita. Banyak bahan yang bisa dipakai untuk membuat bioetanol, tetapi saya lebih suka menyarankan untuk membuat dari bahan-bahan sisa alias limbah. Bahan yang bisa digunakan untuk membuat bioetanol adalah bahan yang mengandung gula alias manis. Prinsipnya bahan yang manis bisa diolah menjadi bioetanol. Bahan-bahan itu seperti; gula pasir, gula jawa, tetes tebu, nira kelapa, nira aren, sisa minuman, sisa buah-buahan yang manis, dan bahan-bahan lainnya. Proses pembuatan bioetanol dari gula pasir, tetes, atau buah-buahan bisa dilihat di posting lain: gula pasir, tetes tebu, buah-buahan yang manis. Peralatan yang dibutuhkan: - fermentor sederhana (bisa dibuat dari galon atau drum plastik). - distilator - kompor/pemanas Bahan-bahan: - Urea dan NPK - yeas atau ragi roti - bahan baku utama (sisa minuman, sisa buah-buah, atau yang lainnya). Caranya sederhana. 1. Siapkan fermentor. Bisa dibuat dari galon atau dari drum plastik ukuran 50-100L. 2. Masukkan sisa minuman, sisa buah-buahan, gula pasir, tetes, atau bahan manis lainnya ke dalam fermentor. 3. Tambahkan Urea dan NPK secukupnya. 4. Tambahkan ragi roti ke dalam fermentor secukupnya. 5. Aduk hingga tercampur merata, dan biarkan sampai fermentasi berjalan sempurna. Pada prakteknya bisa dibuat sederhana. Misalkan letakkan fermentor di dekat dapur (tapi hati-hati, karena bisa tercium baunya). Jadi setiap ada sisa minuman langsung dituang ke dalam fermentor. Penambahan urea, ragi, atau yeast bisa ditambahakan sedikit demi sedikit. Setelah fermentor penuh, tutup fermentor dan berikan selang untuk aerasi. Silahkan lihat di bagian fermentor bioetanol. Setelah fermentasi berjalan sempurna yang ditandai dengan bau etanol yang menyengat. Cairan fermentasi ini bisa didistilasi dengan menggunakan distilator kecil atau mini distilator. Silahkan baca di posting ini untuk melakukan distilasi etanol.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H