Artikel ini saya tulis karena ada beberapa pertanyaan tentang bagaimana mengoperasikan distilator. Sedangkan pertanyaan bagaimana cara membuat distilator saya tidak bisa menjawabnya. Silahkan dipelajari sendiri di link yang ada di kolom kiri bawah halaman blog ini.
PRINSIP DASAR
Prinsip sederhana distilasi ethanol adalah memisahkan etanol dengan air berdasarkan titik didihnya. Etanol murni mendidih pada suhu 79oC, sedangkan air murni mendidih pada suhu 100oC. Ketika campuran etanol-air dipanaskan, maka pada suhu sekitar 79oC etanol akan sudah mendidih dan menguap, sedangkan air belum. Dengan mengatur suhu ini kita bisa memisahkan antara uap etanol dengan air. Realitanya, berdasarkan pengalaman, etanol mulai menguap/mendidih pada suhu antara 80-85oC.
MACAM-MACAM DESAIN DISTILATOR
Desain distilator bermacam-macam, tergantung pada kapasitas dan metode yang dipergunakan. Berikut ini beberapa macam distilator yang saya tahu. Distilator Skala laboratorium. Kapasitasnya kecil sekali dan bisa mengolah bahan dengan volume 0.5 - 2 liter. Dioperasikan secara manual dan disusun dengan alat-alat gelas yang umum diperoleh dipasaran.
BAGIAN -BAGIAN DISTILATOR
Di pasaran ada bermacam-macam desain distilator. Bagian-bagiannya mungkin saja ada perbedaan. Yang saya sebutkan disini adalah bagian-bagian umumnya saja. Bagian yang lebih detail bisa dilihat atau ditanyakan ke produsennya.
1. Evaporator
Seperti namanya bagian ini adalah untuk penguapan. Ada juga yang menyebutnya boiler, atau tangki didih karena untuk mendidihkan. Desainnya pun bermacam-macam. Ada yang menggunakan pemanasan langsung atau menggunakan pemanasan tidak langsung. Menurut saya pribadi evaporator yang menggunakan pemanasan tidak langsung memberikan hasil yang lebih baik daripada yang menggunakan pemanasan langsung. Bagian Evaporator juga dilengkapi dengan kontrol volume cairan di dalam tabung. Jika menggunakan pemanasan tidak langsung ada dua kontrol, satu untuk kontrol air dan satu lagi untuk kontrol bahan. Tentunya ada juga bagian pemasukan air dan bahan, kran pengeluaran air dan bahan.
2. Kolom Pemisah
Berbentuk tabung panjang yang berfungsi untuk mengalirkan uap dan memisahkan antara uap etanol dengan uap air. Kadang-kadang kolom ini diisi dengan kelereng atau potongan metal yang dibentuk khusus.
3. Heat excanger (HE)
4. Bagian Pendingin
Prinsip kerjanya sebenarnya sama dengan HE, tetapi fungsinya lebih untuk mendinginkan suhu uap etanol agar ethanol mencair.
5. Kran dan Selang/pipa Air
Air memegang peranan penting untuk mengatur suhu dan mendinginkan uap ethanol. Kecepatan pendinginan diatur dengan mengatur debit air. Nah, debit air ini diatur dengan menggunakan kran. Besar-kecilnya bukaan kran akan menentukan debit air dan menentukan kecepatan pendinginannya.
6. Pemasok/suplai Air
Air bisa dipasok dengan menggunakan pompa air atau dengan tandon air. Jika memungkinkan, tandon air lebih hemat. Tandon air ini diletakkan dengan posisi yang lebih tinggi dari tinggi kolom distilasi.
7. Tungku Pemanas
Evaporator bisa dipanaskan dengan menggunakan berbagai bahan bakar. Bisa menggunakan kompor minyak, kompor gas, atau kayu bakar. Pilih bahan bakar yang paling murah, mudah diperoleh, dan banyak tersedia di sekitar Anda. Kayu bakar adalah salah satu pilihan yang baik.