Mohon tunggu...
Abim Ardyansyah
Abim Ardyansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis, juga berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bentuk Toleransi Beragama di Lingkungan Kampus

8 Oktober 2024   22:13 Diperbarui: 8 Oktober 2024   22:45 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Perdamaian sering dikaitkan dengan toleransi. Apa artinya toleransi dan bagaimana bisa digunakan dalam kehidupan sehari- hari? Perhatikan selengkapnya! Apa Definisi Toleransi? Toleransi didefinisikan sebagai sifat atau sikap yang toleran, menurut KBBI. Toleransi sendiri berarti melepaskan diri dari pendirian( pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Toleransi dianggap berasal dari bahasa Latin tolerare, yang berarti" menahan diri bersikap sabar, membiarkan orang lain berpendapat lain, dan berhati lapang terhadap orang- orang yang berbeda pendapat", menurut sejarahnya.

 Toleransi diperlukan karena beberapa hal penting dan mendasar. Toleransi bahkan termasuk dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika negara kita. Untuk mengetahui mengapa kita harus toleran, baca artikel ini.

 Selain itu, pelajari definisi toleransi, serta klasifikasi dan contoh bagaimana toleransi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari- hari. Mengapa Toleransi Dibutuhkan? Salah satu sikap penting dalam hidup bermasyarakat adalah toleransi.

 Ini adalah beberapa tujuan dan keuntungan dari berperilaku toleran:

1. Mencegah Konflik. Toleransi adalah penting untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan, menurut situs web Direktorat SMP Kemdikbud. Proses perpecahan akan dihentikan dengan persatuan dan kesatuan yang kuat.

2.Meningkatkan Iman dan Takwa. Situs Kemenag menyatakan bahwa setiap agama mengajarkan toleransi. Sebagai orang yang beragama, kita harus menghayati dan memperdalam apa yang diajarkan oleh agama kita serta berusaha untuk menerapkan apa yang diajarkan. Akibatnya, ini akan meningkatkan iman dan takwa kita kepada Tuhan.

3.Menciptakan Keharmonisan dan Keamanan. Dalam Jurnal Harmony Universitas Negeri Semarang Vol 6( 2) tahun 2021, Frila Damayanti Hasana et al. mengatakan bahwa toleransi dapat menciptakan keharmonisan, kerukunan, kebersamaan, kedamaian, ketenangan, dan rasa aman dalam kehidupan bermasyarakat. Dan lain- lain sebagainya.

 

TOLERANSI DI UNIVERSITAS

 Seseorang yang sedang menempuh pendidikan tinggi di sebuah institusi pendidikan tinggi seperti universitas, institut teknologi, atau sekolah tinggi, disebut mahasiswa. Untuk mempersiapkan karir profesional mereka di masa depan, siswa memperoleh pendidikan dan pelatihan dalam berbagai disiplin ilmu. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, lembaga pendidikan tinggi memberikan pendidikan dan pelatihan untuk mencapai pendidikan yang lebih tinggi.

 Universitas, sekolah teknologi, sekolah seni, atau sekolah tinggi lainnya adalah beberapa jenis sekolah tinggi. Perguruan tinggi biasanya menawarkan program akademik seperti program sarjana( S1), program magister( S2), dan program doktoral( S3). Mereka juga dapat menawarkan program pelatihan dan sertifikasi yang menghasilkan sertifikasi profesional dalam bidang tertentu. Perguruan tinggi bertanggung jawab untuk menyediakan lingkungan akademik yang memungkinkan mahasiswa mengembangkan kemampuan dan pengetahuan mereka dalam berbagai disiplin ilmu. Mereka juga bertanggung jawab untuk mencetak lulusan yang berkualitas tinggi yang mampu bersaing di tempat kerja. Dengan demikian, toleransi beragama di perguruan tinggi adalah ide yang menekankan betapa pentingnya memperhatikan dan menghargai perbedaan agama di kalangan mahasiswa dan karyawan. Ide ini membantu membuat lingkungan yang inklusif di mana setiap orang dihormati dan aman meskipun memiliki keyakinan agama yang berbeda. Semua siswa dan karyawan kampus bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban dan keamanan kampus dan mencegah konflik. Meningkatkan pengetahuan agama. Universitas dapat mengadakan forum, lokakarya, atau acara lain untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa dan practitioner tentang agama- agama yang ada. Membuka kesempatan untuk diskusi antara agama. Perguruan tinggi dapat mengadakan diskusi antaraagama yang dihadiri oleh orang- orang dari berbagai agama. Ini memungkinkan mahasiswa dan karyawan untuk berinteraksi satu sama lain dan memperdalam pemahaman mereka tentang agama satu sama lain. Selain itu, perguruan tinggi harus menetapkan kebijakan yang inklusif, di mana orang- orang dari berbagai latar belakang dan agama merasa dihargai dan diberi kesempatan untuk berpartisipasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun