Mohon tunggu...
Jingga
Jingga Mohon Tunggu... -

Seorang penggelana,Penikmat waktu senja,Pembaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Kabur

6 Februari 2019   22:04 Diperbarui: 6 Februari 2019   22:45 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku ingin membikin peta gambarkan jalan menuju hatimu
Tapi pandangku jatuh bersama hujan yang bergemuruh
Menyerbu kalam juga pandang depan mataku

Langit kelambu hitam, jendela mengucur lebam
Tak ada raih pada janji menjelang
Kota menyingkat langkah pada hidup para pejalan

Aku tak melihat tenang, dimana pendar yang sempat kau tawar
Putih yang sempat kupilih merubah sumpah gulita dalam sesingkat
Kelana mana arah kutuju, jauh pikirku pergi tersesat

Lampu kendaraan dan jalan kota sayup tanpa alamat
Membenah aspal yang basah di kucuran air mata
Benamkan dukacita, benamkan prasangka penuh nestapa

Kemana jalan menuju hatimu ?


-6 Februari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun