Aku ingin membikin peta gambarkan jalan menuju hatimu
Tapi pandangku jatuh bersama hujan yang bergemuruh
Menyerbu kalam juga pandang depan mataku
Langit kelambu hitam, jendela mengucur lebam
Tak ada raih pada janji menjelang
Kota menyingkat langkah pada hidup para pejalan
Aku tak melihat tenang, dimana pendar yang sempat kau tawar
Putih yang sempat kupilih merubah sumpah gulita dalam sesingkat
Kelana mana arah kutuju, jauh pikirku pergi tersesat
Lampu kendaraan dan jalan kota sayup tanpa alamat
Membenah aspal yang basah di kucuran air mata
Benamkan dukacita, benamkan prasangka penuh nestapa
Kemana jalan menuju hatimu ?
-6 Februari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H