Mohon tunggu...
Jingga
Jingga Mohon Tunggu... -

Seorang penggelana,Penikmat waktu senja,Pembaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebelum Hawa

16 Desember 2018   21:16 Diperbarui: 16 Desember 2018   21:45 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Akulah sepi
Yang tumbuh lebat ditubuhnya
Jalan - jalan panjang adalah sunyi bagi segala ingin
Semi yang tak kenal musim
Dingin dari segala bising
Seperti pengembara terbuang dijalanan asing

Beginikah surga ?

Kepuasan nafsu,berahi yang tak terpenuhi
Ambisi menjadi batas dari segala yang di ingini
Sebuah belantara untuk segala hasrat
Atau penjara
Tercipta dalam bilangan ganjil yang membosankan

.2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun