jadi inget waktu pertama kenal internet dan yahoo-yahooan. dulu kalau main di warnet sampai rela-relain duit makan di korbanin, bayangin saja perjam ada yang masang tarif Rp.12.000,- ada yang masang juga tarif sampai Rp.20.000 ( edan ). beda dijaman yang semua orang melek internet. bilik warnet hanya butuh duit 2000-sampai 5000. kalaupun ada yang 5000 ribu pasti di jamin warnet bakalan sepi ( wong,muahal ) terus Hand Phone jaman sekarang semua dilengkapi fitur-fitur buat ngenet, mulai dari merek china,korea,jepang sampai rakitan sendiri sudah plus fasilitas buat main di dunia maya.
coba apa hubungannya sama tarif terus sama internet?
dulu pas kenal yahoo, hampir sepanjang malam begadang. masuk room terus ngobrol gak karuan. web cam lah, asl lah terus apalah. tapi semua itu gak penting, malah ada tradisi web cam sex di room tertentu dengan orang-orang penghuni room tersebut. jadi kalau ada yang ngomong di room rada cabul dan berbau miring-miring apalagi itu kaum hawa pasti langsung deh YM pribadi alias kojom ( ngobrol sendiri tanpa di ketahui banyak orang ) nah pas tau kalau yang diajak itu gampang di ajak yang aneh-aneh, info langsung nyebar ke teman-teamn room. dan tau sendiri room akan terkenal dan buanyak yang mau gabung ke room tersebut.
terus makin kesini makin banyak kejahatan cabul di alam maya, mulai dari web cam sex, porn vidio, ada juga yang transaksi sampai ke tempat tidur, ada juga penculikan dan pelecehan. bahkan ada yang sampai kranjingan cari web cam sex tiap malam ( ini sih udah ketagihan ). bahkan di ala maya bisa menjadi gigolo terselubung atau juga tante terselubung ( tergantung caranya ngejar mangsa )
kalau tidak mau di ganggu di dunia maya gampang kok.
gak usah masang pic atau foto yang bikin orang ingin tau dan pengen menghayal tentang foto yang di pasang sekalipun itu foto samaran.
gak usah bikin kata-kata pancingan yang menjurus
kalau mau kasih cam kasih dengan pakaian yang benar dan sopan
gak usah masang-masang no telpon
kalau semua itu di hindari dan masih terjadi maka si pencari magsa sudah terbiasa menggoda para korban.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H