Mohon tunggu...
Abil Shafa
Abil Shafa Mohon Tunggu... Editor - Editor

Belajar menulis Artikel, Berita, Karya Tulis Ilmiah, dan Essai

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Transformasi Kawedanan Menjadi Pusat Pendidikan: Perjalanan Sebuah Sekolah di Lingkungan Bersejarah

20 September 2024   16:26 Diperbarui: 20 September 2024   17:07 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Besuki, SitubondoSMAN 1 Besuki, salah satu sekolah menengah atas unggulan di Kabupaten Situbondo, memiliki daya tarik tersendiri karena lokasinya yang berada di lingkungan Kawedanan, sebuah bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai pusat pemerintahan kolonial Belanda. Lingkungan ini membawa suasana khas yang memadukan nuansa tradisi dan sejarah dalam kegiatan belajar mengajar.

Didirikan pada pertengahan abad ke-20, SMAN 1 Besuki telah menjadi saksi perubahan zaman dan terus berkembang sebagai lembaga pendidikan yang berkomitmen mencetak generasi unggul. Tidak hanya unggul secara akademik, sekolah ini juga terkenal dengan kekuatan budaya dan tradisinya yang masih terjaga hingga kini.

Kepala SMAN 1 Besuki, Bapak Syaiful Bahri, mengungkapkan bahwa keberadaan sekolah di lingkungan Kawedanan memberikan pengalaman unik bagi siswa. “Para siswa bisa belajar di tempat yang tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga nilai-nilai sejarah dan budaya. Ini memberi mereka pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya menjaga warisan lokal,” katanya.

Bangunan Kawedanan yang kini menjadi bagian dari SMAN 1 Besuki menambah keistimewaan sekolah ini. Arsitektur kolonial yang masih terjaga memberikan suasana klasik yang berbeda dari sekolah-sekolah modern lainnya.

Dok. Abil Shafa
Dok. Abil Shafa
Ruangan-ruangan dengan pintu dan jendela besar dari kayu jati menambah kesan otentik dan artistik. Tak jarang, bangunan ini menjadi latar belakang kegiatan sekolah seperti pementasan seni dan lomba budaya.

Tak hanya dalam hal fisik, SMAN 1 Besuki juga berupaya melestarikan tradisi lokal. Setiap tahun, sekolah ini mengadakan kegiatan budaya seperti perayaan Hari Jadi Besuki dan Festival Tradisi Besuki, yang melibatkan siswa, guru, serta masyarakat setempat. Dalam kegiatan ini, para siswa menampilkan beragam kesenian daerah, mulai dari tarian, musik, hingga teater tradisional yang mencerminkan kekayaan budaya Besuki.

Namun, meski berada di lingkungan bersejarah, SMAN 1 Besuki tidak tertinggal dalam hal modernisasi. Sekolah ini terus meningkatkan fasilitas pendidikan, termasuk laboratorium, perpustakaan digital, dan ruang kelas yang dilengkapi teknologi terkini untuk menunjang proses belajar mengajar. Kombinasi antara warisan budaya dan kemajuan teknologi ini menjadikan SMAN 1 Besuki sebagai sekolah yang unik dan inspiratif.

Para siswa pun merasakan manfaat dari suasana ini. “Belajar di sini bukan hanya soal mata pelajaran, tapi kami juga belajar menghargai sejarah dan budaya. Ini memberikan kami perspektif yang luas dalam menghadapi tantangan masa depan,” ujar Dian, salah satu siswa kelas XII.

Dengan segala keunikannya, SMAN 1 Besuki tetap menjadi pilihan utama bagi siswa yang ingin menempuh pendidikan berkualitas sekaligus merasakan nuansa sejarah dan tradisi yang kuat. Warisan Kawedanan yang melekat pada sekolah ini bukan hanya sekadar latar belakang, tetapi juga jiwa yang menghidupi visi dan misi pendidikan SMAN 1 Besuki.

Seiring perkembangan zaman, SMAN 1 Besuki terus berkomitmen untuk menjaga nilai-nilai tradisi sembari mempersiapkan siswa untuk bersaing di era global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun