Mohon tunggu...
yudi abilfarisi
yudi abilfarisi Mohon Tunggu... -

Nulis sajalah... Dibaca ato gak... belakangan...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Gonjang-ganjing Persija

25 Desember 2012   09:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:04 1692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biarlah saya akan jujur mengatakan bahwa saya nge-fans dengan Persija. Meski saya bukan warga ibukota. Lebih karena Persija adalah klub favorit bapak mertua saya. Di kala beliau masih hidup, sering menonton langsung di stadion Lebak Bulus. Setidaknya itulah penuturan beliau.

Meski Persija bermain di ISL—ada juga yang menyebut IST—saya tetap nonton pertandingannya (lewat layar kaca tentunya). Bahkan, kabar apapun seputar Persija selalu saya baca dan ikuti.

Membaca portal okezone.com di kanal bola yang memuat berita tentang bergolaknya Persija, saya pun jadi miris. Semakin menguatkan fakta yang ada bahwa ISL memang terlihat ‘wah’ luarnya tapi ‘huuuu’ di dalamnya. Ya, keropos. Kalau tak boleh dibilang kosong mlompong.

Disebutkan bahwa delapan pemain Persija—tidak termasuk dua icon klub; Bepe20 dan Ismed Sofyan—ogah latihan. Tak lain tak bukan, belum jelasnya kontrak dan pelunasan gaji di musim lalu. Hedew…

Hal itu pun diiyakan oleh Iwan Setiawan, pelatih Persija, “Yang jelas kedelapan pemain ini sampai kemarin latihan (Minggu), belum bergabung lagi setelah kami kembali dari Kupang. Mereka menghubungi saya. Mereka mengaku ingin mendapatkan kejelasan untuk kontrak tahun depan dari manajemen seperti apa.”

“Yang saya tangkap dari mereka, mereka ingin adanya penegasan dari manajemen.  Dan apa yang mereka sampaikan ke saya, juga sudah saya sampaikan kepada manajemen. Dan manajemen bilang akan diusahakan untuk diselesaikan,” lanjut sang pelatih.

Inilah yang saya maksud keropos. Ya, finansial maksudnya.

Padahal sebelumnya dua icon Persija juga telah melakukan hal yang sama. Tak heran, jika sebagian dari suporter setia The Jak pun melakukan aksi di depan kantor Persija beberapa waktu lalu.

Itulah gonjang-ganjing yang masih menggelayuti Persija. Kembali ke jalur legal mungkin akan sedikit banyak menyelesaikan gonjang-ganjing tersebut.

Semoga Persija tetap menjadi Macan.

NB: Semenjak kenal kompasiana—meski belum register kala itu—saya pribadi lebih condong pada PSSI. Tetapi tak bisa dipungkiri bahwa tim-tim di ISL tetap kusukai. Mohon maaf sebelumnya, jika ada yang ingin berkomentar, saya tak bisa balik komentar karena harus pulang kerja. Di rumah gak bisa OL.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun