Mohon tunggu...
abil
abil Mohon Tunggu... Lainnya - universitas komputer indonesia

a communication student who intersted in communication. In collage, i love interact with others.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Cara Mengatasi Stress di Kantor: Tips untuk Kesehatan Mental dan Produktivitas

4 September 2024   09:10 Diperbarui: 4 September 2024   09:14 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Stres di tempat kerja adalah masalah umum yang dihadapi oleh banyak profesional. Tuntutan yang tinggi, deadline yang ketat, dan dinamika tim yang kompleks bisa menjadi sumber stres yang signifikan. Stres yang tidak dikelola dengan baik dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik, produktivitas, dan keseimbangan kehidupan kerja. Berikut ini adalah beberapa tips praktis yang dapat membantu Anda mengelola stres di tempat kerja.

 1. Kenali Sumber Stres
Langkah pertama dalam mengelola stres adalah dengan mengidentifikasi sumbernya. Apakah stres Anda berasal dari beban kerja yang berlebihan, konflik dengan rekan kerja, atau mungkin kurangnya dukungan dari atasan? Dengan mengetahui sumber stres, Anda dapat lebih mudah mencari solusi yang tepat.
Buatlah daftar hal-hal yang membuat Anda merasa terbebani dan evaluasi satu per satu. Terkadang, hanya dengan mengenali penyebab stres, Anda sudah bisa meredakan sebagian besar ketegangan. Setelah sumber stres teridentifikasi, Anda dapat mulai mencari cara untuk mengatasi atau mengurangi dampaknya.

 2. Ambil Istirahat Secara Teratur
Bekerja tanpa henti bukanlah cara yang efektif untuk mengatasi beban kerja. Otak kita membutuhkan waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri agar dapat berfungsi dengan optimal. Luangkan waktu beberapa menit setiap jam untuk beristirahat sejenak, misalnya dengan berjalan-jalan sebentar, menarik napas dalam-dalam, atau sekadar merenggangkan tubuh.
Istirahat secara teratur membantu mencegah kelelahan mental dan fisik, serta memberikan Anda energi baru untuk melanjutkan pekerjaan dengan lebih fokus dan produktif.

 3. Tetapkan Batasan yang Jelas
Salah satu penyebab stres yang sering diabaikan adalah kurangnya batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Dengan kemajuan teknologi, banyak profesional merasa terjebak dalam mode "selalu aktif", di mana mereka merasa harus selalu siap merespons email atau panggilan kerja, bahkan di luar jam kerja.
Tetapkan batasan yang jelas antara waktu kerja dan waktu pribadi. Misalnya, setelah jam kerja usai, usahakan untuk tidak membuka email kerja atau menerima panggilan terkait pekerjaan. Ini penting untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta memberikan Anda waktu untuk benar-benar beristirahat dan menikmati hidup di luar pekerjaan.

 4. Cari Dukungan dari Rekan Kerja
Jangan ragu untuk mencari dukungan dari rekan kerja jika Anda merasa stres. Berbagi perasaan dengan seseorang yang Anda percayai bisa membantu meringankan beban. Selain itu, rekan kerja mungkin memiliki perspektif berbeda atau saran yang dapat membantu Anda mengatasi masalah yang sedang Anda hadapi.
Di lingkungan kerja yang sehat, dukungan sosial sangat penting untuk kesejahteraan mental. Ciptakan hubungan yang positif dengan rekan kerja dan jangan sungkan untuk meminta bantuan atau sekadar berbicara ketika Anda merasa tertekan.

 5. Jaga Kesehatan Fisik
Kesehatan fisik dan mental saling berhubungan erat. Untuk mengelola stres, penting untuk menjaga tubuh tetap sehat dengan pola makan yang seimbang, cukup tidur, dan rutin berolahraga. Aktivitas fisik seperti berjalan kaki, yoga, atau berenang dapat membantu mengurangi kadar hormon stres dalam tubuh, seperti kortisol, dan meningkatkan produksi endorfin yang membuat Anda merasa lebih bahagia dan rileks.
Selain itu, tidur yang cukup sangat penting untuk memulihkan energi dan menjaga fungsi kognitif. Pastikan Anda tidur setidaknya 7-8 jam setiap malam untuk menjaga kesehatan mental dan fisik Anda.

 6. Atur Lingkungan Kerja yang Nyaman
Lingkungan kerja yang tidak nyaman dapat menambah stres. Pastikan ruang kerja Anda diatur sedemikian rupa sehingga mendukung produktivitas dan kenyamanan. Hal ini bisa mencakup pencahayaan yang baik, kursi yang ergonomis, serta meja yang rapi dan terorganisir.
Lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan bisa membantu Anda merasa lebih baik secara mental, sehingga stres pun berkurang. Selain itu, tambahkan elemen-elemen yang dapat meningkatkan suasana hati, seperti tanaman hijau, foto keluarga, atau karya seni favorit Anda.

 7. Jangan Takut untuk Mengatakan 'Tidak'
Kadang-kadang, stres berasal dari ketidakmampuan kita untuk mengatakan 'tidak' pada tugas tambahan atau tanggung jawab baru. Meskipun penting untuk menjadi seorang tim player, Anda juga perlu mengetahui batas kemampuan Anda. Jika beban kerja Anda sudah cukup berat, jangan takut untuk menolak tugas tambahan atau meminta bantuan.
Belajar untuk mengatakan 'tidak' dengan cara yang sopan dan tegas adalah keterampilan penting dalam mengelola stres. Ini menunjukkan bahwa Anda menghargai waktu dan energi Anda, serta memastikan bahwa Anda dapat menyelesaikan tugas yang sudah ada dengan baik.

Stres di tempat kerja adalah hal yang wajar, tetapi penting untuk mengelolanya dengan baik agar tidak berdampak negatif pada kesehatan dan produktivitas. Dengan mengenali sumber stres, mengatur waktu dengan baik, beristirahat secara teratur, serta menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, Anda dapat mengurangi stres dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Ingatlah bahwa kesehatan mental adalah aset yang berharga, dan mengelola stres adalah kunci untuk mempertahankannya.
(Puteri Nabila MM)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun