Mohon tunggu...
Sabri Leurima
Sabri Leurima Mohon Tunggu... Freelancer - Ciputat, Indonesia

Sering Dugem di Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Santuni Anak-anak di Lebak, Em Three Gelar Trauma Healing

11 Januari 2020   21:37 Diperbarui: 11 Januari 2020   21:41 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Em Three bersama anak-anak korban Banjir di ponpes Darul Mustafa Cipanas, Lebak, Banten|dokpri

Muda-Mudi Mowae ( Em Three ) Jabodetabek melakukan kungjungan santunan sekaligus menggelar kegiatan Trauma Healling kepada anak- anak korban banjir di Pondok Pesantren Darul Mustafa Cipanas, Lebak-Banten pada Sabtu, 11/01/2020.

Kegiatan positif bertajuk "Em Three Peduli Kemanusiaan di Banten" ini alhamdulillah berjalan dengan sangat baik. Warga setempat juga terutama mereka, para orang tua dari anak-anak yang terlibat, sangat senang mengikut aktivitas trauma healling.

Menurut Helmy Usemahu selaku Koordinator kegiatan Trauma Healling mengatakan bahwa kegiatan yang dimaksud sangatlah penting. Selain sebagai obat penenang akibat banjir kemarin, dapat juga menghilangkan rasa takut pada perkembangan pemikiran anak.

" Sangat penting untuk dilakukan. Karena trauma healling bila dilakukan terus anak-anak sangat cepat untuk melupakan berbagai macam masalah. Apalagi masalah trauma dan takut dari bahaya bencana," kata Helmy.

Trauma Healling oleh Em Three|dokpri
Trauma Healling oleh Em Three|dokpri
Helmy Usemahu atau sapaan akrabnya Ajul ini menjelaskan, jangan sampai kita membiarkan mereka terbeban dengan bencana yang melanda disekitarnya.

" Saya tidak mau hal itu terjadi. Mereka (anak-anak) masih punya masa depan yang tinggi. Jangan sampai beban trauma menghadang masa depan tersebut," tegas Ajul.

Hal serupa disampaikan juga oleh Fina Tahapary sebagai Ketua Em Three bahwa partisipasi dan peran anak muda terkhusus Em Three harus lebih kuat dalam melihat situasi dan kondisi sosial kita.

" Dimana disetiap sudut ada masyarakat yang memerlukan bantuan, kita sebagai manusia jangan diam. Tapi mari bergerak guna meringankannya," ucap Fina.

Fina menambahkan, yang paling terbeban dari setiap bencana, entah bencana gempa atau banjir dan longsor adalah mereka para anak-anak.

" Anak-anak yang menjadi beban ganda. Bila tidak cepat kita atas, bisa bahaya. Dalam kondisi apapun prioritaskanlah mereka para anak-anak agar terawat semangat untuk menjalani kehidupan," tutup Fina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun