Mohon tunggu...
Sabri Leurima
Sabri Leurima Mohon Tunggu... Freelancer - Ciputat, Indonesia

Sering Dugem di Kemang Jakarta Selatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Tenda Biru Ramai Sekali

16 Oktober 2019   18:12 Diperbarui: 16 Oktober 2019   18:16 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri pengunsian Gempa Ambon

Ditenda Biru Ramai Sekali

Wiranto menganggapnya kontroversi
Kemudian dia terhakimi di dekat mobil
Masuk rumah sakit dan  pelaku dituduh radikalis.
Semacam oportunis pemikir negeri ini. Sungguh rasa sayang sekali.

Ditenda Biru Ramai Sekali

Anak kecil bermain diri dengan tikar guling
Ibu-ibu angkat nasi lalu memberi asi
Suara pepohonan indah sekali berserbu wangi daun kalmulangit
Beta tak ingin seperti ini apalagi membebani.

Ditenda Biru Ramai Sekali

Bantuan datang silih berganti tapi goyangan tak henti-henti
Pakde Jokowi belum pernah hadir untuk menghapus derita pagi.
Aduh. Wajah artis-artis nasionalis, mereka miris sekali.
Hanya Nikita Mirzani yang mengerti katong pung hati.

Ditenda Biru Ramai Sekali

Ada kaladi deng kasbi diatas api
Mari ambil lalu berbagi ke negeri
Biar katong makan sasadiki
Asalkan inga hati lalu mangarti
Jang balagu parsis macam lamborgini
Nanti pi bacarita kanan kiri lalu manangis.
Sabar hati jua biar stengah mati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun