Beres!
Skripsiku telah beres setelah sepanjang hari mengerjakannya. Seminggu lagi aku sudah harus bertatapan dengan beberapa dosen.
Akhirnya yang ditunggu telah tiba juga.
Pagi itu rapih sekali. Kemeja putih, berdasi hitam, celana kain hitam dan sepatu pantopel tengah aku kenakan. Persis dengan orang yang sedang melamar kerjaan di perusahan.
Sinar mentari terasa baper dengan penampilanya. Iyalah, hari ini merupakan hari kemenanganku sebagai mahasiswa. Aku sudah muak lama-lama dikampus yang penuh kebosanan itu.
Bagaimana cermin, aku sudah keren to," tanyaku dengan penuh percaya diri.
***
Setiba dikampus, laksamana Ajay menghampiriku. Iya, aku memanggilnya dengan sebutan laksama.
Laksaman Ajay adalah kawan aktivis gerakan dikampusku sekaligus menjabat sebagai ketua organisasi gerakan mahasiswa bernama Aliansi Mahasiswa Menggugat Negara (AMMN) di Ciputat.
Organisasi ini sempat digrebek aparat karema dituduh melawan rezim dan mengkampanyekan bangkitnya gerakan komunis di Indonesia. Beberapa kali buku-buku dalam sekretariat di grebek aparat dan disita dengan alasan yang tidak jelas.
Hari ini kami berdua akan memenangkan pertarungan. Selain terdesak karena orang tua, situasi dikampus sudah tidak steril lagi bagiku dan Ajay agar tetap bertahan.
Ale memang cukardelen (sadis)," kata Ajay.