Ramai perbincangan dunia maya terkait keadaan Bupati Kabupaten Maluku Tengah, Abuah Tuasikal. SH yang tidak punya semangat penjiwaan muda terhadap anak-anak berprestasi asal daerah ia pimpin.
Hal ini terbukti, ketika beberapa kali ketidakhadiran beliau sebagai representasi komando Kabupaten tertua Maluku Tengah, untuk setidaknya memberikan selamat atau suport apa adanya.
Pertama, Syeilah Muzdalifa Lestaluhu, juara 3 Liga Dangdut Indosiar (LIDA) 2019, asal Desa Tulehu. Abuah, tak nongol dalam acara penyambutan sang Duta Dangdut Maluku itu.
Padahal, Gubernur Murad Ismail, meluangkan waktu untuk menyambut Sheyla, walau hanya memakai sendal jepit. Ada juga Walikota Ambon yang hadir beserta antusias pendukung Sheylah.
Sepadat apakah kerjaan di kantor Bupati Malteng, sehingga untuk meluangkan waktu saja begitu sulit. Konteks faktual demikian yang membuat netizen media sosial bertanya-tanya. Ada apakah gerangang?
Ada yang mencuit di akun medsos, kalau urus suara pemilihan sangat cepat. Urus proyek sangat cepat, tetapi di saat penyambutan sagg juara Lida Indosiar asal Maluku Tengah, seng ada.
Kedua, lebih terbukti disaat penyelengaraan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) 2019 tingkat Provinsi Maluku ke XXVIII, di Kota Namlea, Kabupaten Buru. Terlihat sedikit peserta asal Maluku Tengah, ditambah juga ketidakberadanya sang Bupati Malteng.
Sehingga, Gubernur Maluku, Murad Ismail (MI), yang hadir untuk membuka acara teserbut, sempat menyentil Bupati Malteng. Murad, juga merasa kecewa dengan sedikitnya Kafilah dari Malteng.
Padahal menurut MI, dari 11 Kabupaten/Kota di Maluku, Kabupaten Maluku Tengah adalah mayoritas daerah penduduk muslim terbanyak. Saya sedih hampir menangis saat melihat kafilah Malteng sedikit," Kata MI.
Bagian sedih seperti narasi di atas sewajarnya patut dicerna dalam memilih sosok pemimpin yang peka terhadap suportifitas pemuda-pemudinya. Masyarakat jangan lagi gampang dibodohi.
Sebagai Kabupaten tertua di Maluku, bisa saja menjadi alasan lambatnya pengembangan sumber daya manusianya. Bila kepekaan Bupati saja masih diragukan banyak masyarakat.