Di usianya yang terbilang cukup tua ( 60 ) Perempuan satu ini masih tetap mejalani hidup seperti biasanya. Bercocok tanam, jualan sayur, dan penjaga kios kecil, adalah aktivitas yang di lakukan setiap hari. Namun siapa sangka aktivitas yang di lakukan belum seberapa, mengingat pekerjaan seorang Perempuan yang sudah berkeluarga sungguhlah berat, ibarat pencipta kehidupan dibumi.
Mama Apitum Maruapey, perempuan asal desa Tengah-Tengah, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, bukan saja ahli dalam menafkahi keluarga akan tetapi jago dalam hal pengobatan penyakit, salah satunya penyakit Malaria. Diceritakan Mama Apum sapaan akrbanya, bisa mengobati penyakit Malaria hanya dengan menggunakan Daun Kelor. Mungkin timbul pertanyaan apakah bisa?
Bila pertanyaan ini muncul, tentu jawabanya adalah, tepat sekali beliau ahlinya. Selama ini pasti kita tahu bahwa daun kelor hanya bisa digunakan untuk sayur saja namun Mama Apum membuat kejuatan baru dengan meciptakan obat herbal ini untuk menyembuhkan penaykit Malaria.
Rekam jejaknya dalam hal pengobatan Malaria sudah tidak bisa dihitung lagi, banyak pasien terkena Malaria berobat kepadanya. Untuk membenarkan pertanyaan tadi, saya mencoba menghubungi beberapa mantan pasien yang sempat Mama Apum obati. Jumain Tuharea, pria berumuran ( 26 ) tahun ini menjawabnya dengan serius bahwa dia pernah di sembuhkan oleh Mama Apitu. bukan bukan saja Jumain, Nurhayati Usemahu perempuan ( 21 ) dan Irwan Leurima ( 20 ) adalah mantan pasien Mama Apum.
Lain dari yang lain, pengobatan yang dilakukan Mama Apum cukup terbilang sederhana. Daun Kelor yang di ambil dari pohonnya kemudian ditumbuk hingga keluar airnya, air daun kelor itupun kemudian di teteskan ke bola mata. katanya, cukup perih hingga 5-10 menit. Alhasil dari pengobatan ini akan terasa ketika 20 menit kemudian.
Disebutkan oleh mantan pasien tadi bahwa cukup 3 kali berobat saja, Malaria yang katanya penyakit berbahaya ludes oleh khasiat air daun kelor. Pengobatan ini pun gratis tanpa imbalan, membantu orang jangan minta imbalan apapun, bantulah dengan iklas," ucap Mama Apum setelah saya hubungin via telpon seminggu lalu.
Mama Apum bukan tamatan universitas, tamatan SMA pun tidak, namun jangan ditanya soal keahlian beliau dalam pengobatan penyakit Malaria. Apa yang dilakukan Mama Apum pada prinsipnya memaksimalkan obat herbal yang ada di sekitar kita adalah cara kita bersyukur kepada alam dan penciptanya.
"Sakit itu jangan minum obat sembarangan, minumlah obat alami  yang belum dicampur bahan kimia semisal daun-daun, akar pohon atau batang pohon itu paling manjur," tutup Mama Apum.
Nah bila yang membaca artikel ini, saudara, ibu/bapak, teman, dan atau pacar anda ada yang terkena Malaria, saya sarankan segera temui Mama Apum. Sudah terbukti pengalamannya! informasi juga untuk menemui Mama Apum kira-kira 30 menit menggunakan kendaran dari Kota Ambon ke Desa Tengah-Tengah, tunggu apalagi ayo share informasi berguna ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H