Mohon tunggu...
Abi Hasantoso
Abi Hasantoso Mohon Tunggu... Akuntan - Jurnalis

Lahir di Jakarta pada 26 Februari 1967. Berkecimpung di dunia jurnalistik sebagai wartawan Majalah HAI pada 1988 - 1994. Selama bekerja di majalah remaja itu ia sempat meliput konser musik New Kids On The Block di Selandia Baru dan Australia serta Toto dan Kriss Kross di Jepang. Juga menjadi wartawan Indonesia pertama yang meliput NBA All Star Game di Minnesota, AS. Menjadi copywriter di tiga perusahaan periklanan dan menerbitkan buku Namaku Joshua, biografi penyanyi cilik Joshua Suherman, pada 1999. Kini, sembari tetap menulis lepas dan coba jadi blogger juga, Abi bekerja di sebuah perusahaan komunikasi pemasaran.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Suku Anak Dalam di Antara Butet Manurung dan Warsi

14 Desember 2021   15:19 Diperbarui: 14 Desember 2021   15:46 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sayangnya, kata Mijak, bagi warga Suku Anak Dalam isi RPTNBD tidak pernah mereka inginkan.
 
"Sebelum RPTNBD Orang Rimba tidak pernah diberitahu dan sesudahnya pun tidak ada sosialisasi. Kami tahu ketika membaca buku RPTNBD, dari situ semua informasinya baru kami tahu," kata Mijak kepada jernih.id.
 
Yang paling memukul warga Suku Anak Dalam adalah persoalan zonasi.

"KKI Warsi tidak jujur pada Orang Rimba dan tidak melibatkan Orang Rimba pada proses RPTNBD ini," papar Mijak.
 
Kini, di masa yang telah berubah, Mijak dan warga Suku Anak Dalam tentunya harus bisa lekas merespons perubahan. Pendidikan dan ruang hidup tentunya menjadi agenda ke depan yang harus segera direspons dan dipersiapkan dengan rencana yang matang.

Kini, secara fisik, Butet Manurung boleh saja tak lagi hadir bersama Suku Anak Dalam. Namun gelora api semangatnya yang mengajak Suku Anak Dalam peduli pendidikan dengan bersekolah akan terus ada untuk membawa kebaikan hidup dan masa depan mereka bersama alam semesta. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun