Mohon tunggu...
Abigail Manullang
Abigail Manullang Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswi SMA

:_)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Waspada terhadap Disintegrasi Bangsa

11 Desember 2023   09:21 Diperbarui: 11 Desember 2023   09:26 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia sudah menikmati kemerdekaan selama 78 tahun. Tentu, ini bukanlah jangka waktu yang singkat, dan dapat dilihat ada banyak perubahan dari masa awal kemerdekaan dan keadaan negara pada saat ini. Walaupun masih ada beberapa area yang masih stagnan, terdapat banyak perkembangan di Indonesia dari segi ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Ini merupakan hal yang patut kita syukuri dan banggakan karena menunjukkan bahwa kita, sebagai bangsa, masih bisa mempertahankan kemerdekaan kita.

Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 memperingati suatu hal yang penting; demi melepaskan diri dari tangan penjajah-penjajah kita, kita dapat bersatu dan melawan mereka bersama walaupun adanya perbedaan-perbedaan di antara kita. Inilah yang kita sebut sebagai integrasi sosial. Menurut KBBI, integrasi adalah pembauran sampai menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Menurut Emile Durkheim, seorang ahli sosiologi, integrasi sosial tidak dapat dipisahkan dari konsep hubungan individu dan masyarakat seperti yang tertuang dalam prinsip totemik yang berkaitan dengan kesadaran kolektif (collective conscience).

Keberagaman Indonesia adalah sesuatu yang patut kita banggakan, namun kita juga harus waspada bahwa perbedaan yang kita miliki juga menjadi alasan adanya perpecahan di antara masyarakat. Faktanya, masih banyak kasus-kasus diskriminasi dan konflik antar suku akibat keberagaman yang kita miliki di Indonesia saat ini. Ini disebabkan oleh kurang adanya kesadaran akan pentingnya menghormati dan melariskan perbedaan yang ada, dan kurangnya kesadaran akan bahanya disintegrasi bangsa.

Permasalahan disintegrasi sosial bukanlah hal yang baru di Indonesia; bahkan, masalah ini sudah dimulai dari awal masa kemerdekaan bangsa kita. Di masa awal kemerdekaan, Indonesia mengalami banyak kerusakan akibat perlawanan fisik terhadap penjajah, sehingga pemerintah pada saat itu fokus terhadap pembangunan infrastruktur dan ekonomi Indonesia setelah menjadi negara yang sah. Namun, pemerintah Indonesia pada saat itu terlalu fokus ekslusif pada pulau Jawa, sehingga masyarakat diluar Jawa protes dan memulai gerakan-gerakan separatis akibat ketidakpuasan dengan pemerintah Indonesia. Di antaranya, gerakan separatis yang pernah terjadi di Indonesia adalah Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Gerakan Papua Merdeka (OPM), Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), dan masih banyak lagi.

Dengan demikian, kita harus mengenal upaya-upaya yang bisa kita lakukan untuk melawan disintegrasi sosial. Hal-hal yang dapat kita lakukan adalah menghormati dan menjalankan HAM, menaati dan menghormati hukum dan lembaga hukum yang ada, melestarikan budaya kita dan budaya orang lain, dan lain seterusnya. Ada banyak dari upaya-upaya ini yang bisa kita lakukan dengan mudah sehari-hari, asalkan kita mau berkomitmen untuk menjalankannya. Pemerintah pun telah menjalankan upaya-upaya untuk melawan disintegrasi sosial melalui penegakkan hukum dan kurikulum pendidikan yang mencangkum sebab akibat gerakan-gerakan separatis yang pernah terjadi sehingga kita bisa belajar dari peristiwa-peristiwa tersebut dan menghindari pengulangannya.

Maka, perlu diingat kembali mengapa integrasi itu penting, dan caranya agar kita dapat menjaganya serta melawan ancaman disintegrasi bangsa. Harus diingat kembali bahwa keberagaman dan perbedaan adalah hal yang normal di bangsa kita, sehingga kita harus selalu menghormati hal tesebut dan tidak mejadikannya alasan untuk konflik dan perpecahan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun