Mohon tunggu...
Jenaya Ruth Abigail
Jenaya Ruth Abigail Mohon Tunggu... Lainnya - Enjoying life means more than happy

Penuang rasa dalam harmoni kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Surya

12 Juli 2020   22:20 Diperbarui: 12 Juli 2020   22:14 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mimpi masih menguasai manusia
Ada pula yang terjaga
Menyaksikan bergantinya hari
Bulan kembali bersembunyi
Singgasana menunggu pemiliknya

Sang raja muncul malu-malu
Perlahan namun pasti
Tidak sekedar ayam berkokok
Kehangatan memeluk kulit
Lalu berjumpa dengan cahayanya

Bagai lonceng
Memulai kehidupan bumi
Bunga tidur akhirnya layu
Manusia terbangun
Sejuta hal t'lah menunggunya
Setidaknya untuk hari ini

Waktu terus berjalan
Begitu pula dengan ia
Terus naik hingga tahtanya
Seperti jam dinding
Hangatnya pagi berevolusi
Kini panas itu membakar bumi

Ia merendahkan dirinya
Karena tak selamanya ia bertahta
Birunya langit mulai pudar
Berganti jingga yang indah
Menunggu bulan si ratu malam
Beserta bintang sebagai pengawal

Kegelapan memakan langit
semuanya terlelap tenang
Sang ratu datang
Saatnya ia sembunyi
Ia bukan pengacau takdir
Kekuasaannya hilang
Menanti di balik bumi

Tak ada kekhawatiran
Karena semua tahu
Ia adalah sang surya
Penguasa hari
Pengusir dinginnya malam
Teman para manusia

Jakarta, 12 Juli 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun