Setiap ramadhan tiba masyarakat selalu di sibukan untuk bersiap-siap untuk melaksanakan sholat Isya dan dilanjutkan sholat tarawih. Sungguh membanggakan hati saya yang bersama-sama ikut serta dalam barisan jama'ah, apakah tanda bahwa masyarakat kita sudah sadar. Hari-hari berikutnya saya selalu berada di tengah-tengah jama'ah sholat isya dan tarawih masih ramai seperti di mall, namun memasuki minggu kedua jama'ah mulai berkurang satu persatu sama persis seperti seleksi lomba indonesia idol. Ternyata dugaan saya salah kalau masyarakat kita sudah sadar dalam beribadah, baik ibadah formal atau ibadah non formal seperti bertingkah lalu yang santun. Saya berpikir kemana jama'ah yang awal ramadhan ramai, selidik punya selidik ternyata jama'ah kita pindah ke mall - mall yang ramai menawarkan barang-barang diskon.
Astagfirulloh kenapa masyarakat kita tidak pernah belajar dari kesalahan-kesalahan sebelumnya, Ramadhan yang penuh dengan pesan mendidik ini mereka habiskan dengan shopping dan jalan-jalan sore. Bukan untuk ajang instropeksi diri untuk memperbaiki akhlak dan tingkah laku kita yang semakin jauh dari tuntunan agama.
Saya sadar, diri ini belum sebaik yang saya tuliskan di dalam ramadhanku ini, saya sendiri masih banyak salah dan khilaf dalam melaksanakan setiap langkah-langkah rutinitas ibadah baik formal maupun non formal. Saya membayangkan duapuluh tahun kebelakang, betapa indahnya beribadah ditahun itu begitu sesak dan ramai masjid-masjid serta surau-surau saat itu, itu berlanjut hingga usai ramadhanku.
Berbanding terbalik dengan sekarang, mall-mall di sesaki oleh jama'ah kini masjid-masjid di tinggalkan oleh jama'ah satu persatu secara perlahan namun pasti. Ada fenomena apa di dalam masyarakat kita, saya berpikir mu ngkin ada yang salah dalam mendidik masyarakat kita dalam memaknai Bulan ramadhan, yang seharusnya terus semakin meningkat dalam beribadah bukan semakin menurun terjal yang semakin jauh dari makna ramadhanku yang indah ini, solusinya mari kita revolusi diri untuk merubah semua yang selama ini kita pahami salah dengan memperbaiki tiap individu kita agar tidak tergoda dengan nikmat dunia yang kadang kalau kita tidak sadar akan menjerumuskan kita ke dalam perbuatan nista yang tidak di ridhoi oleh Alloh Swt. Semoga kita semua selalu dalam perlindungan dan kasih sayang-Nya. Agar Ramadhanku selalu indah dihati, indah di masyarakat kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H