Mohon tunggu...
Abie Omar
Abie Omar Mohon Tunggu... -

C'est La Vie !

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Maher Zain: Suara yang Diberkahi

4 Agustus 2011   15:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:05 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_126343" align="aligncenter" width="415" caption="Sampul Album "][/caption]

Andy “benar benar suara yang merdu…karunia Allah…rasa bergetar hati mendengarx”

Maher Zain FAN “ma shallah, he got amazing voice! maherrrr please come to Malaysia!!!”

Arinda Fitriyani“yups, so beautiful your voice, i like it…. if you come to malaysia, don’t forget to indonesia too…. i love you Maher Zain ….”

harfi“subhanallah

lagunya beda dari yang lain…

ga kaku seperti kebanyakan lagu religi lainnya..

ada awrna tersendiri dari musiknya..”

zuli “lagunya walau sering diulang-ulang tapi gak bosenin…malah smakin ngerti artinya

Subhanallah”

Demikianlah beberapa komentar yang saya kutip dari sebuah blog yang menulis tentang seorang Munsyid (penyanyi lagu – lagu Nasyid) asal Swedia Maher Zain.

Sempat mampir pada bulan april lalu di Indonesiabahkan dikabarkan merilis album debutnya di bawah naungan Sony Music Indonesia. Maher Zain adalah magnet baru dalam dunia musik internasional, khususnya dunia musik religi.

Secara internasionalpenyanyi ini merilis album pertamanya melalui Awakening Records pada 1 November 2009 dengan judul “Thank You Allah”. Dan tak butuh lama ia menjadi Munsyid paling populer di dunia. Maher Zain menjadi artis muslim pertama yang Facebook nya mendapat1 juta fans hanya dalam waktu 1 tahun dan sekarang hampir 2,5 juta. Bahkan videoklip lagu “Insya Allah” saat ini di klik lebih dari 11 juta kali di Youtube.

Bakat musiknya telah terlihat sejak kecil. Pada usia 10 tahun telah mampu bermain keyboard dengan baik. Hal ini tak mengherankan , karena Ia berasal dari seorang bapakyang juga bergelut dalam bidang yang sama, seorang penyanyi .Di kota Tripoli, Lebanon (Sebelumnya saya pikir Tripoli hanya ada di Libya). Kota yang juga merupakan tempat kelahirannya sebelum hijrah ke Swedia pada usia 8 tahun.

Sebelum menjadi Munsyid, ia memulai karier sebagai penyanyi R&B. Dalam usia muda ia telah menjadi penyanyi sekaligus produser. Awalnya ia bekerja pada seorang produser Swedia asal Maroko RedOne. Sempat pindah ke Newyork dan ikut dalam memproduksi Kat DeLunapada awal debut albumnya. Tapi apa yang lakukan tidak memuaskan hatinya , ia selalu merasa ada yang kurang, bahkan ada yang salah.

“Saya sangat mencintai dunia musik, namun saya tidak menyukai hal-hal yang ada di sekilingnya, seperti ada yang salah dengan hal ini.”

Perasaan inilah yang menjadi titik balik dalam hidupnya. Dan membuatnya ber-transformasi menjadi seorang Munsyid. Dan “pilihan penting” ini menjadi pilihan yang menjadi berkah pada karir musiknya selanjutnya.Ia kemudian Bergabung dalam komunitas Muslim yang ada di Stockholm. Aktif dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan di masjid. Ia pun menemukan rumahnya.

Selanjutnya yang ingin Ia lakukan hanyalah berbagi pada dunia. “Jika aku punya satu hal yang mana aku ingin sampaikan  kepada orang di luar sana, bahwa sangatlah mudah  untuk melihat jalan yang benar jika kita hanya membuka mata dan melihat dengan benar,  itu yang terjadi padaku. “

Album “Thank You Allah” adalah buah dari proses penemuan Maher zain “yang baru”. Dan album ini merupakan refleksi hidup dan bentuk terima kasih terbesar kepada Tuhan atas segala karunia yang diperolehnya. Sekaligus mewakili gambaran perjalan hidupnya.

Dunia musik Islami memperoleh nafas baru berkat kehadirannya. Lagu – lagu Nasyid yang sebelumnya terkesan kaku dan monoton. Melalui dirinya, hadir musik – musik Nasyid dengan sentuhan lebih modern, pop dan acceptable bagi banyak kalangan. Tanpa menghilangkan esensi relijius dari karya – karya nya tersebut. Coba nikmati duetnya dengan Irfan Makki pada lagu “I Believe”. Secara pribadi saya menganggap tidak kalah baik di banding lagu “ I’ll Be Missing You” yang pernah di populerkan oleh Puff Daddy. Lagu “I’ll Be Missing You” ini merupakan lagu paling favorit bagi saya.

Dengan bakat besar dan kesempatan yang Ia miliki, memilih jalur musik relijius sebenarnya bukan pilihan populer. Setidaknya di negeri asal. Tapi hal itu justru berbanding terbalik dengan yang ia dapatkan. Tidak di negeri asal, ia memperoleh nama besar “di dunia”. Namanya menjadi fenomena di banyak negara, seperti Turki, mesir, negara - negara Arab, Negara – negara Asia seperti Malaysia dan Indonesia dan Komunitas – komunitas Muslim di Eropa dan tempat lain yang tersebar di seluruh dunia. Sederet prestasi pun berhasil diraihnya. Pada Januari 2010 Album “Thank You Allah” menjadi “runner up” jawara Dunia Amazon grafik Musik dan meraih sembilan tempat di chart R & B. Mendapatkan 8 kali Platinum di malaysia dengan penjualan album mencapai 120.000 kopi.Lagu berjudul “Ya Nabi Salam Alayka” menjadi lagu religi terbaik versi Nujoom FM sebuah radio terbesar di Timur tengah.

Di Indonesia sendiri ke populeran nya lambat laun terbangun dan dapat menjadi pangsa musik terbesar baginya. Apalagi saat – saat Ramadhan seperti ini, “kebutuhan khusus” akan lagu – lagu Religi meningkat. Saat ini pun Fan page Facebook Maher zain Indonesia telah memiliki ribuan anggota, dan dipastikan akan terus bertambah. Bahkan ada beberapa blog yang dibuat penggemarnya untuk memberi informasi seputar kegiatan – kegiatan Maher Zain.

Salah satu penampilan yang sangat mencuri perhatian .Tentu saja duetnya dengan vokalid Band Padi , Fadly. Sungguh indah dan menyentuh. Fadly pun berhasil menjadi partner Maher Zain yang sempurna. Dan seharusnya di banding band-band “banting setir” saat Ramadhan yang lain. Fadly-lah yang lebih pantas membuat album religi. Apalagi dalam penampilan itu, ibarat orang bercinta Fadly-lah yang memperoleh klimaksnya (Bahkan di penampilan itu ,kelihatan seperti Fadly Feat. Maher Zain. Bukan sebaliknya).

Untuk memenangkan hati penggemar musik religi di Indonesia. Selain duet fenomenal-nya dengan Fadly. Maher Zain di bawah label Sony Music Indonesia secara khusus menyanyikan salah satu lagunya “For the rest of my life” dalam Bahasa indonesia yang fasih. Menjadi lagu berjudul “sepanjang hidup”.

"Maher Zain adalah musisi Islami yang membawa nafas baru dalam dunia religi dengan lirik dan irama yang menyentuh kalbu," Toto Widjojo (Managing Director SMI),

Sumber : Wikipedia, Sony Music Indonesia dan beberapa blog lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun