Kampung Adat Ciptarasa, sebuah komunitas tradisional yang berada di bawah naungan adat dan budaya lokal, kini sedang bertransformasi menjadi desa wisata yang penuh potensi. Semua ini berawal dari inisiatif mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 35, yang mengawali langkah besar dengan visi untuk memberdayakan warga dan memperkenalkan potensi kampung ini kepada dunia luar.
Mahasiswa KKN Kelompok 35 pertama-tama fokus pada upaya sosialisasi kepada warga setempat. Langkah awal ini sangat krusial karena membangun kesadaran dan menyatukan visi antara mahasiswa dan warga tentang pentingnya pengembangan desa wisata. Melalui berbagai pertemuan dan diskusi, warga mulai memahami manfaat jangka panjang yang bisa mereka peroleh jika kampung adat ini dikembangkan menjadi destinasi wisata. Sosialisasi ini berhasil mengubah mindset masyarakat, sehingga mereka menjadi lebih antusias dan bersatu dalam tujuan bersama.
Setelah visi bersama terbentuk, langkah selanjutnya adalah mengurus berbagai aspek legalitas yang diperlukan untuk mendukung pengembangan desa wisata. Salah satu fokus utama adalah legalitas tanah, mengingat sebagian besar lahan di Kampung Ciptarasa terintegrasi dengan kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Hal ini memerlukan pendekatan yang hati-hati dan terukur agar pembangunan desa wisata tidak bertentangan dengan peraturan yang ada, serta tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Selain itu, mahasiswa KKN bersama Desa Sirnarasa juga membantu warga dalam pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai persiapan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang akan dikembangkan di kampung tersebut. Dengan adanya NIB, UMKM di Kampung Ciptarasa dapat beroperasi dengan legalitas yang jelas dan lebih mudah dalam mengakses berbagai fasilitas dan bantuan pemerintah.
Salah satu pencapaian yang signifikan adalah pendirian galeri "Saayana Store," yang berfungsi sebagai pusat pembelanjaan oleh-oleh khas Kampung Adat Ciptarasa. Di galeri ini, pengunjung dapat menemukan berbagai produk handmade yang dibuat oleh warga setempat, mulai dari kerajinan tangan hingga makanan tradisional. Saayana Store tidak hanya menjadi tempat untuk mendukung ekonomi lokal, tetapi juga menjadi etalase budaya dan kreativitas masyarakat Ciptarasa.
Untuk mendukung pemasaran produk-produk ini, mahasiswa KKN juga membantu dalam pembuatan kemasan yang menarik dan sesuai dengan standar pasar. Pengemasan yang baik diharapkan dapat meningkatkan nilai jual produk dan menarik lebih banyak wisatawan untuk membeli oleh-oleh dari Kampung Ciptarasa.
Selain itu, agar desa wisata ini mudah diakses oleh pengunjung, mahasiswa KKN Kelompok 35 juga berinisiatif membuat papan arah jalan dan pusat informasi di depan Imah Gede, rumah adat yang menjadi ikon kampung ini. Dengan adanya papan petunjuk dan pusat informasi, pengunjung dapat lebih mudah menjelajahi Kampung Ciptarasa dan menikmati setiap sudut keindahannya.
Inisiatif mahasiswa KKN Kelompok 35 ini merupakan langkah awal yang berharga dalam mewujudkan Kampung Adat Ciptarasa sebagai desa wisata yang tidak hanya melestarikan budaya lokal tetapi juga memberdayakan masyarakatnya secara ekonomi. Dengan kerjasama yang baik antara mahasiswa dan warga, Kampung Adat Ciptarasa memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata unggulan di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H