Oprah Winfrey Show Special, show milik Oprah pernah membahas tentang kopi luwak ini dengan mengangkat keunikan dan kenikmatannya, serta juga mengangkat harganya yang fantastis saat itu, sampai menyentuh 70 USD untuk secangkir kopi luwak. Oleh karena itu, kopi luwak kembali menjadi perbincangan di seluruh dunia. Muncul juga sebuah istilah, yaitu Kopi Luwak Oprah. Banyak media yang ikut membahas tentang kopi ini, contohnya seperti CNN.
Dari situ, seluruh dunia mulai mengenal kopi yang sudah ada sejak lama ini. Semua manusia penasaran dengan cita rasanya. Permintaan kopi luwak pun meningkat, pesanan datang dari seluruh dunia. Oleh karena itu, harga kopi luwak melesat lebih tinggi lagi dan menjadi kopi termahal di dunia.
Dari kembali viralnya kopi luwak juga, jumlah petani kopi luwak ikut meningkat. Hal ini mengakibatkan banyaknya eksploitasi luwak di seluruh Indonesia. Terdapat dua jenis produksi yang dilakukan oleh petani kopi luwak ini.Â
Ada yang menerapkan kopi luwak liar dengan membiarkan luwak berkeliaran dan memakan kopi yang ada di kebun. Ada juga yang menerapkan kopi luwak kandang, di mana luwak-luwak yang memproses biji kopi disimpan di dalam kandang. Hal ini menjadi berbahaya karena luwak merupakan hewan liar.
Menurut Muhamad Fatah Wiyatna, S.Pt, M.Si, Dosen Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, kandang habitat hewan liar harus dibuat semirip mungkin dengan habitat aslinya. Selain itu, menurutnya satwa liar tidak terbiasa untuk berinteraksi dengan manusia. Kalau terlalu sering, mereka bisa stres.
Hewan yang stres bisa sakit dan menularkan penyakitnya. Seperti luwak yang dibiarkan dikandang bisa saja menjadi stress dan sakit. Menurut Fatah, luwak bisa saja menularkan penyakit dari biji kopi yang mereka hasilkan akibat dari eksploitasi yang mereka alami.
Luwak yang seharusnya menjadi hewan liar yang hidup di alam bebas, dipaksa untuk hidup di kandang yang sempit untuk memproduksi kopi yang digadang-gadang menjadi kopi termahal di dunia. Dari awal ditemukannya, sampai kini menjadi kopi yang diindustrialisasi, kopi luwak tidak jauh dari eksploitasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H