Mohon tunggu...
Abid Nurkhoirudin
Abid Nurkhoirudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Industri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN Mahasiswa Untag Surabaya Buat Pupuk Non Kimia Guna Memotong Biaya Produksi dan Tingkatkan Hasil Panen

30 Desember 2021   04:45 Diperbarui: 30 Desember 2021   04:51 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diskusi awal sebelum acara pembuatan pupuk non kimia (Dokpri)

Desa minggirsari yang terletak di Kecamatan Kanigoro, Kabupaten blitar, Jawa Timur merupakan desa yang memiliki banyak potensi salah satunya di bidang pertanian. 

Ditambah 70% dari populasi warga desa masih berprofesi sebagai petani. Pupuk sendiri merupakan suatu material yang ditambahkan kepada tanaman guna mencukupi unsur hara sehingga tanaman dapat tumbuh dengan lebih baik.

Namun biaya yang harus dikeluarkan oleh petani sendiri untuk mendapatkan pupuk terkadang masih cukup mahal meskipun telah disubsidi. 

Salah satu cara yang dapat digunakan adalah membuat sendiri pupuk tersebut dari bahan bahan organik disekitar. Oleh karena itu , KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya melakukan kerja sama dengan gerakan kelompok tani (GAPOKTAN) sekarsari Desa Minggirsari dengan membuat pupuk non kimia untuk petani di desa minggirsari.

KKN dimulai dengan diskusi secara langsung antara pihak Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dengan para petani dari GAPOKTAN dan juga kepala desa minggirsari. Hasil diskusi didapatkan dua formula yaitu:

Formula 1

  • Kotoran sapi atau kambing yang basah
  • Dedak
  • Air kelapa
  • Tetes tebu/ gula
  • Bonggol pisang
  • Air
  • Bakteri pabrikan (G4 buster  mikrobakteri)

Formula 1 tersebut merupakan nutrisi penguat tanah atau mikrobaktor yang berfungsi untuk menyuburkan tanah dan dapat diaplikasikan ke semua jenis tanah kecuali tanah tambang. Untuk takaranya sendiri adalah sebagai berikut :

  • Kotoran sapi 5-7 Kg
  • Kotoran kambing 1-2 Kg
  • Dedak ½ Kg
  • Tetes tebu 300 ml
  • Gula 3 ons
  • Bonggol pisang 1-2 Kg
  • Air hingga penuh 30 liter
  • Bakteri 200 – 300 ml

Formula 2

  • Akar bambu
  • Akar putrimalu
  • Bonggol pisang
  • Lidah buaya
  • Bawang merah
  • Nanas
  • Urin sapi/kambing
  • Air cucian beras pertama
  • Air kelapa
  • Gula merah/kolase

Formula 2 merupakan zat pt hormon muda yang bisa merangsang pertumbuhan tanaman. Selain itu juga bisa menghalau tikus karena memiliki bau yang tidak disukai tikus. Untuk takaranya sendiri sebagai berikut :

  • Akar bambu 1 Kg
  • Akar putrimalu 1 Kg
  • Bonggol pisang 7 Kg
  • Lidah buaya 3 ons
  • Bawang merah ½ Kg
  • Nanas ½ Kg
  • Urin sapi/kambing 2 liter
  • Air cucian beras pertama secukupnya
  • Air kelapa 2 liter
  • Gula merah/kolase 3 ons

Kedua formula tersebut dibuat dengan cara dihaluskan dan kemudian difermentasi selama 14 dalam gentong, namun setiap 3 hari sekali harus diaduk sebentar saja. Untuk pengaplikasianya memiliki takaran 10 ml/liter air untuk kocor dan 4 ml/liter air untuk semprot.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun