Beberapa ahli mengungkapkan bahwa memahami perilaku individu di dalam organisasi merupakah hal yang penting bagi seorang pemimpin, mengingat bahwa manusia adalah faktor yang sangat penting di dalam organisasi apapun bentuk organisasi tersebut, pertama kali seseorang bergabung di dalam suatu organisasi maka hari itu menjadi awal prilaku manusia di dalam organisasi lalu apabila perilaku itu tidak dapat dikelola dengan baik dari awal makan akan menimbulkan permasalahan perilaku di dalam organisasi.
Permasalahan perilaku didalam organisasi terus berkembang sesuai dengan situasi dan kondisinya bahkan semakin lama semakin komplek dan rumit, dalam sejarah perkembangan perilaku organisasi Plato seorang filsuf dari yunani mengatakan bahwa jiwa manusia dibagi menjadi tiga diantaranya adalah filsafat yaitu keinginan untuk mencapai ilmu pengetahuan, kedua ambisi yaitu keinginan untuk mencapai kekuasaan dan yang ketiga nafsu makan yaitu keinginan untuk mencapai selera seperti makan, minum, sex dan uang.
Hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow juga menguatkan apa yang pernah disampaikan oleh Plato, dimana Maslow berpendapat hirarki kebutuhan manusia itu adalah kebutuhan fisiologi, kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan cinta, kebutuhan penghargaan dan yang terakhir kebutuhan aktualisasi diri.
Kebutuhan itulah yang mempengaruhi perilaku individu di dalam organisasi, sehingga pemimpin di dalam organisasi harus mengetahui bahwa ada 4 alasan mengapa pemimpin di dalam suatu organisasi harus mempelajari perilaku organisasi :
Pertama sebagai arahan/dasar  bagi  pelaku organisasi  untuk  melakukan  tugasnya  dalam  mencapai tujuan organisasi.
Kedua sebagai pedoman bagi seorang pemimpin dalam  membuat  keputusan  yang baik,  dimana  dalam  menjalankan  keputusan  tersebut  seorang  pemimpin tidak  keluar  dari ranah organisasi.
Ketiga membantu  dalam  memahami  karakteristik  struktur organisasi dan pola hubungan antar anggota dan bagian dalam organisasi, karena setiap keputusan  yang  diambil  oleh  pelaku  organisasi  memiliki  dampak  terhadap  anggota organisasi  yang  lainnya.
Keempat memperbaiki efektivitas dalam mencapai tujuan organisasi.
Dengan memahami empat alasan tersebut harapannya pemimpin didalam organisasi menjadi semakin memahami perilaku individu dan juga kelompok yang ada di dalam organisasi agar apa yang menjadi tujuan organisasi dapat dicapai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H