Mohon tunggu...
abidlahsalfada
abidlahsalfada Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pelayan Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menavigasi Realitas Simbolik: Peran Pendidikan dalam Tiga Tatanan Lacan

9 Desember 2024   08:58 Diperbarui: 9 Desember 2024   11:57 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sisi yang lain, guru yang menyadari keberadaan dunia simbolik juga perlu menekankan pentingnya penerimaan terhadap ketidaksempurnaan. Rasa kekurangan yang dirasakan siswa tidak harus dipandang sebagai beban, melainkan sebagai bagian alami dari proses pembelajaran. Dengan guru menyadari bahwa tidak ada identitas simbolik yang sepenuhnya sempurna, siswa dapat belajar untuk hidup dengan lebih autentik dan penuh kesadaran.

Dalam kerangka dunia simbolik Lacanian, pendidikan adalah medan yang kompleks dan dinamis, tempat identitas, norma, dan makna terus dinegosiasikan. Tantangan modern, terutama yang dipicu oleh teknologi dan media sosial, menuntut pendidikan untuk menjadi lebih reflektif, realistis, dan kritis. Hanya dengan pendekatan semacam ini, siswa dapat memahami struktur simbolik yang membentuk mereka sekaligus menemukan makna yang lebih autentik dalam kehidupan mereka.

Sumber:

Jacques Lacan, "Ecrits: A Selection"

Jacques Lacan, Jacques-Alain Miller, Alan Sheridan, "The Seminar of Jacques Lacan , Book 11"

The Four Fundamental Concepts of Psychoanalysis"

A. Kiarina Kordela, "Insinuations: Philosophy, Psychoanalysis, Literature Surplus: Spinoza, Lacan"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun