Mohon tunggu...
Abidin Noor
Abidin Noor Mohon Tunggu... -

BerKarYa, BerKaRYa dan TeRus BerKarYa. Setelah purna tugas berkarya di perusahaan multi nasional maupun nasional.\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Di Balik Berpikir Positif dan Optimis

12 Oktober 2014   13:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:22 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1413069525379995365

“Apakah gelas ini berisi setengah penuh, setengah kosong, atau penuh?” tanya seorang teman kepada saya lewat e-mail. Tanpa pikir panjang lagi, saya jawab e-mail-nya, ”Gelas itu berisi setengah penuh karena saya termasuk orang yang selalu berpikir positif dan optimis."

Tak lama kemudian, saya menerima email lagi yang menyatakan bahwa jawaban saya salah. Saya jadi penasaran untuk mencari tahu jawaban yang benar. Karena, yang saya ketahui selama ini jawabannya adalah gelas itu berisi setengah penuh.

Ternyata, jawabnya bukan setengah penuh atau kosong, namun gelas itu isinya penuh. Lalu, saya memberikan argumentasi, “Bukankah airnya hanya setengah?”.

“Anda betul, yang tampak mata memang setengah gelas air. Namun, yang tak tampak mata adalah setengah gelas udara,” sanggah teman saya itu. Kemudian, teman saya itu menunjukkan buku Cracking the Millionaire C.O.D.E yang ditulis oleh Mark Victor Hansen dan Robert G Allen (2006), yang menjelaskan bahwa jawaban saya tadi itu kurang tepat.

Kemudian saya berpikir, “Betul juga apa yang disampaikan teman saya itu, bahwa di balik yang isi itu ada udara yang mengandung oksigen, yang membuat kita dapat bernapas dan hidup”.Lebih jauh lagi saya berpikir, “Kalau saja tidak ada udara dalam tiga puluh menit, saya akan mati karena tidak dapat menghirup oksigen”.

Selama ini, kita hanya melihat yang kasat mata saja. Padahal, di balik yang kasat mata itu tersimpan kekuatan yang mahadahsyat.

Begitu juga barangkali saat Anda memberikan sejumlah dana untuk amal dan sedekah. Secara kasat mata dana Anda berkurang. Namun, di balik itu Anda menciptakan ruang hampa yang akan diisi oleh—bisa jadi—rezeki atau keberhasilan-keberhasilan lain dalam kehidupan Anda.

Sebagaimana yang difirmankan dalam Al Qur’an:

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Alla adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada setiap butir seratus biji, dan Allah melipatgandakan bagi barang siapa saja yang Dia kehendaki. Da,n Allah maha luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui”.

(QS. Albaqarah: 261)

Kesimpulannya, di balik yang kasat mata itu tersimpan kekuatan yang maha dahsyat. Pada saat Anda memberikan sejumlah dana untuk amal dan sedekah, pada hakekatnya Anda menciptakan ruang hampa atau vakum yang akan diisi atau menarik berbagai kemudahan-kemudahan. Bisa jadi diisi atau menarik kemudahan-kemudahan pada saat Anda berusaha, sehingga Anda mendapatkan hasil yang berlipat ganda, atau keberhasilan-keberhasilan lain dalam kehidupan Anda. Allahualambisawab.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun