PMII Komisariat IAIN Manado dan Jati Diri PMII Cabang Metro Manado
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) adalah organisasi mahasiswa yang memiliki tujuan sebagaimana termaktub dalam Anggaran Dasar (AD) BAB IV pasal 4, yakni: "Terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap, dan bertangung jawab dalam mengamalkan ilmunya serta komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia."
PMII Metro Manado sebagai Jalan.
PMII Metro Manado adalah wadah yang kami pilih sebagai jalan untuk sampai kepada cita-cita bangsa -- mewujudkan keadilan untuk seluruh rakyat Indonesia. Sehingga setiap langkah yang diambil oleh PMII Metro Manado selalu mengutamakan kepentinggan rakyat, kemaslahatan umat. Bukan kepentingan manufer politik busuk.
Dalam struktur PMII Metro Manado, memiliki satu komisariat: Komisariat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado. Kemudian memiliki empat rayon: Rayon Fakultas Syariah, Rayon Fakultas Tarbiyah, Rayon Fakultas Ushuluddin, dan Rayon Fakultas Ekonomi.
Sejarah PMII Metro Manado adalah sejarah perlawanan. Dalam perjuangan perlawanan yang selama ini kami lakukan, ada begitu banyak cerita (story) yang melekat dalam setiap labirin ingatan-ingatan setiap kader.
Selama ini gerakan yang dilakukan oleh kader-kader PMII Metro Manado tidak pernah melanggar atau berlawanan dengan tujuan PMII. Kami selalu menjadikan Tri Motto, Tri Khidmat, dan Tri Komitmen, sebagai modal untuk membentuk kader-kader yang militan dan loyal terhadap bangsa, negara, dan organisasi.
Orientasi Gerakan dan Perebutan Ruang Kampus:
Dalam gerakan kaderisasi di ranah kampus, kami memiliki kantong-kantong belajar; Diskusi Fakultatif: Pendidikan, Hukum, Ekonomi, dan Sejarah Peradaban Islam. Kesemuanya adalah tema-tema yang selama ini didiskusikan oleh setiap kader PMII Metro Manado. Karenanya, kita tidak punya waktu banyak untuk mendiskusikan persoalan Surat Keputusan (SK) diberikan kepada siapa.
Dalam kegiatan kaderisasi, kami menjadi yang paling konsisten. Misalnya, pada tahun 2019, melalui proses Mapaba, berhasil melahirkan 274 kader PMII. Mapaba tersebut menjadi Mapaba terbesar dalam konteks Sulawesi Utara. Di tahun 2020, dalam situasi masa pandemi covid-19, kami tidak kehabisan akal, cara, strategi, soal bagaimana menjaring kader. Pemerintah dengan gagah mengeluarkan aturan lockdown yang menjadikan setiap mahasiswa harus melakukan aktifitas dari rumah. Hingganya, kami membuat Mapaba dengan tema zonasi: Zonasi Manado, Zonasi Kota Kotamobagu, Zonasi Bolaang Mongondow, dan Zonasi Bolaang Mongondow Utara. Mapaba dengan tema Zonasi berjalan dengan lancar dan melahirkan 187 kader PMII. Kemudian, di tahun 2021, tema Mapaba Zonasi masih digunakan oleh sebab situasi yang masih juga sama (pandemi covid-19), yang melahirkan 138 kader PMII.
Dalam perebutan ruang kampus, kader-kader PMII Metro Manado selalu menang dalam setiap pertarungan di ruang strategis, baik tingkatan terkecil hingga terbesar. Itu bisa dibuktikan dengan dua tahun terakhir, mulai dari ketua kelas (komsat), ketua HMPS, ketua DEMA Fakultas, SEMA Fakultas, dan Presiden Mahasiswa IAIN Manado adalah kader PMII Metro Manado.
Orientasi Gerakan PMII Metro di Manado:
PMII Metro Manado memiliki basis dampingan, yakni Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) Sulawesi Utara. Kami juga terlibat dalam memberikan pendampingan bersama YLBHI/LBH Manado, Amalta, dan juga WALHI, dalam melakukan advokasi terhadap permasalahan Asososiasi Pedagang Wisata Kuliner Pantai Malalayang II, kemudian di desa Candi, Paputungan, Tiberias dan masih banyak lagi, terkait dengan problem agraria. Serta yang paling baru, Kami bersama dengan beberapa Organisasi Masyarakat (Sangihe) ikut terlibat dalam menolak PT. TMS yang telah merampas hak-hak masyarakat Sangihe.
Tidak hanya melakukan gerakan-gerakan sosial bersama rakyat yang tertindas, PMII Metro Manado juga tidak meninggalkan ikatan bersama guru/habaib dan tetap menjaga amalan-amalan NU. Itu dibuktikan dengan PMII Metro Manado begitu akrab dengan Majelis Yayasan Al Hikam Cinta Indonesia. Dzikir, sholawatan, tahlilan, ziarah kubur, adalah tradisi yang selama ini dipegang erat oleh jam'iyah Nahdlatul Ulama (NU). Itu Sebabnya, kami melakukan hal yang sama.
Selain itu, kami memiliki hubungan baik dengan pemeluk agama lain yang ada di Kota Manado. Itu bisa dibuktikan, dengan jalinan kekerabatan setiap kader PMII Metro Manado yang setiap tahunnya mengikuti Forum Pertukaran Mahasiswa Lintas Agama (FMLA).