Mohon tunggu...
Ilalangg.id
Ilalangg.id Mohon Tunggu... Jurnalis - Berita Warga Sipil

Celotehan Warga Sipil | TikTok Ilalangg.id | Instagram Ilalangg.id | Hello Ilalanggid | YouTube Putra Ilalangg dan Ilalangg ID

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pejalan Sepi

6 Maret 2019   23:30 Diperbarui: 6 Maret 2019   23:39 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku mencintaimu lewat rasa yang tak bisa ku hempas pada bimbang, ketakutan yang membuatku menjadi boomerang

Menatap malam tanya bintang memecah gulita, lalu keheningan hanyalah luapan air mata dewi kewarasan

Singgasana kita memberi warna pada rasa, membelenggu diri pada kenaifan , aku terbata

Bisa berjalan bila sunyi adalah peta , bisa bicara jika rembulan adalah aksara

Pesan ini pesan rindu situan pemberi kalbu, lalu kutitipkan deretan pranko dibait sakumu

Aku terpelanting ke dunia , dimana aku tak lagi menemukan mu , suatu hari kamu dimana

Suatu saat aku akan membencimu, lewat peta peta sang pengukir, ia buta nan nestapa ia bisu nan membatu

Suatu pagi kita akan bertemu di padang ilalangg menertawakan rantik yang jatuh diselimuti belukar, ah rupanya kini tiada namamu , selain kesepian membaca ukirmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun