Pada nalar aku berbicara, bahasa karsa aroma naluri kealfaan
Pada subuh aku bergumam , bahasa rasa raga menjemput asa
Pada heningnya hutan aku bertanya, bahasa risau akan tiada
Pada embun aku berujar, bahasa nestapa kedinginan kulit kerontang
***
Didepan layar masih menatap, isinya para pembual pembuat onar
Pikiran di cekoki tontonan, orang orang yang tak mengerti tidur di emperan
***
Dekat kursi aku bersaksi bersama aroma kopi, didera rasa khawatir berdegup degup
Di tiup sambil seruput, tak lekas menenangkan cemas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H