Tragedi duka datang kian berganti, seolah waktu memberikannya untuk memberi saksi
Perjuangan tak lekang dimakan mentari, sejak pagi hingga senja sore hari
Marsinah, begitu iya di beri nama, sajak sajaknya napak tilas pemberani
Menerobos barikade para tirani , tak gentar membentengi diri
Kala itu, tahun 1993 , terdengar kabar duka dari hutan dusun jegong
Hujan air mata tumpah, melihat terkaparnya sosok pejuang, iya marsinah
Matinya mengerikan, tak bisa diucapkan lagi dengan kata kata
Tubuhnya tersayat sayat, kemaluannya bekas peluru karat
Kabar itu kabar duka , mentari yang selama ini memberikan cahaya
Telah redup dimakan rimba,tangisan dan duka kini bertahta
Seantero negeri bertanya, siapa pembunuhnya iya ?