Mohon tunggu...
Ilalangg.id
Ilalangg.id Mohon Tunggu... Jurnalis - Berita Warga Sipil

Celotehan Warga Sipil | TikTok Ilalangg.id | Instagram Ilalangg.id | Hello Ilalanggid | YouTube Putra Ilalangg dan Ilalangg ID

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wanita Hujan

22 Desember 2018   18:45 Diperbarui: 22 Desember 2018   18:51 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sambut bersama iringin angin, jutaan mata menyaksikan sorak sorai kemalut luka

Dimatanya , ada damai yang tak mampu diucapkan, menyingkir lalu hilang kemana gerangan

titik bait di biaskan lewat bintik hujan dibalik jendela, kopi hangat diam diam menyaksikan

bisu bukan lagi tanda dia tak  bicara, diatas rimbun dedauanan , iya bergoyang pelan pelan

dengan sesaji aku melihat mata penuh mantra , ada mantra rindu mantra cinta mantra bijaksana

Wanita yang tergopoh diujung mentari, menunggu hujan bercumbu dengan pelangi

Iya menyaksikan ironi diatas mahkota para siulan singa di parasit rindu 

Rimbun dedaunan tanda , makna dan realita dunia bernyanyi bersama semesta 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun