Di sambut bersama iringin angin, jutaan mata menyaksikan sorak sorai kemalut luka
Dimatanya , ada damai yang tak mampu diucapkan, menyingkir lalu hilang kemana gerangan
titik bait di biaskan lewat bintik hujan dibalik jendela, kopi hangat diam diam menyaksikan
bisu bukan lagi tanda dia tak bicara, diatas rimbun dedauanan , iya bergoyang pelan pelan
dengan sesaji aku melihat mata penuh mantra , ada mantra rindu mantra cinta mantra bijaksana
Wanita yang tergopoh diujung mentari, menunggu hujan bercumbu dengan pelangi
Iya menyaksikan ironi diatas mahkota para siulan singa di parasit rinduÂ
Rimbun dedaunan tanda , makna dan realita dunia bernyanyi bersama semestaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H