Disini, jejak langkah terpahat, di antara wajah para birokrat
Para pemuda berduyun duyun bertirakat, diantara ruang ruang yang tersekat
Teori teori datang hilir berganti, menertawakan para pencari tahu
Sabda para pencaci , digambarkan diantara ajaran ajaran semu
***
Disini, begitu banyak wajah para pencari situan kaya
Belajar , belajar dan belajar berharap temui banyak jalan menuju singgasana raja
Banyak dogma yang bernafas, tak coba dipertentangkan lewat logika
Dikte sudah menjadi anggapan biasa, di runutkan untuk patuh diantara jutaan tanda tanya
***
Sialan , belum selesai sajak ku tuliskan, dihalte ini, hujan sudah menyuruhku geser dan menghentikan ciptaÂ
***
Intermezo, Sudah membatu para pemuda yang sekolah, tak lagi peduli makna dialektika
Bisu, seolah semua sempurna seperti nasehatnya maha dewa
***
Nasehat hujan padaku, mari terus pertentangkan teori yang masih abu abu itu
Ketika teori hanya jadi asumsi intuisi, tak berpihak pada rakyat yang di kebiri
Ketika teori tak memberikan ruang hidup bagi mereka yang sedang di landa prahara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H