Mohon tunggu...
Ilalangg.id
Ilalangg.id Mohon Tunggu... Jurnalis - Berita Warga Sipil

Celotehan Warga Sipil | TikTok Ilalangg.id | Instagram Ilalangg.id | Hello Ilalanggid | YouTube Putra Ilalangg dan Ilalangg ID

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Merah

3 Desember 2018   14:38 Diperbarui: 3 Desember 2018   14:39 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada kabar dari segumpal awan di bait putih sinar keabadian

Perlahan jatuh menerpa tempat bumi manusia berpijak dan berkehidupan

Menetes satu demi satu menghempas tanah tanah tandus kekeringan

Menyirami biji biji kerontang penopang penghidupan

Kabar suka datang setelahnya pelangi bersinar meronanya

Namun duka masih menyelimuti bersama gemerciknya 

Bila suatu masa manusia butuh makan masih ada tanah yang digarap dengan air melimpah

Namun suatu masa habis oleh pabrik hingga melanda kebinasaan 

Ada manusia yang bersyukur atas berkahnya linangan air tuhan 

Namun ada juga merasa girang ketakunan atas musibahnya ulah kerakusan 

Tanah sudah tak lagi memiliki rongga untuk menghisap dahaganya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun