Mas Radit bilang, “bisa jadi semua redaksi menerima tulisan yang bermula dengan matahari. misalnya, matahari tersenyum, matahari menangis dan matahari mulai tenggelam. nah sobat jangan lakukan itu ya.
langsung masuk saja ke adegan inti misalnya soal patah hati. misalnya diputusin, ya gampang aja. kalimat pertamnya ya gampang. “dua orang itu duduk disebua cafe diyem-diyeman dan kemudia Sarah membuka mulut, “aku tau kamu selingkuh”! cowonya bisa beralasan. “ah engga... Sarah itu nenek ku”. ah, engga... nenek mu udah meninggal. engga neneku bangkit lagi!. sobat kamu bisa kembangkan ketika sudah ada orang yang dituduh selingkuh, apa yang ada dalam kepalamu bisa menyangkal, bisa lari. tapi ketika sobat nulis dengan matahari tersenyum itu ya udah...!
Tips dari RD, “banyak baca dan banyak nulis aja”
Andrea Hirata bilang, menulis ada sisi teknis dan non teknis, sisi teknis bisa dipelajari gampang. tapi terkadang untuk sisi non teknis yang suka dilupakan. penting, gairah nulis yang sangat kuat. pokoknya kalau ga menulis rasanya gatel. intinya timbulkan passion yang sangat kuat.
Kata Tere Liye, semua orang berbakat untuk menulis. ada yang berlatih sampai titik tertentu. ada juga yang tidak melatih. menulis adalah hobi yang dilakukan sehari satu sampai dua jam, atau setengah jam bahkan tidak sama sekali. kita semua adalah penulis yang produktif, kalau tidak percaya cek Facebook, Twitter, BBM dan SMS sudah berapa kata yang sudah kita tulis. jadi ayo produktif menulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H