Kediri -- Melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Negeri Malang (UM) Asistensi Mengajar, mahasiswa UM mendapatkan kesempatan berharga untuk berkolaborasi dengan guru di berbagai satuan pendidikan.
Para mahasiswa yang terlibat dalam program ini akan berperan sebagai asisten pengajar, berkolaborasi dengan guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, serta  kegiatan non-akademik di sekolah. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya memperoleh pengalaman praktis dalam dunia pendidikan, tetapi juga memberikan kontribusi nyata.
Pada Jumat (17/5) berangkat dari rasa perhatian dan kepedulian terhadap lingkungan, mahasiswa Pendidikan Geografi yang tergabung dalam tim Asistensi Mengajar UM di SMA Negeri 2 Pare berinisiatif memperkenalkan langkah-langkah pragmatis dalam gerakan peduli lingkungan. Peserta workshop terdiri atas seluruh siswa kelas X dan XI SMA Negeri 2 Pare.
Langkah pragmatis tersebut diwujudkan dengan mempromosikan poin ke-12 dari Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu responsible consumption and production. Upaya ini diwujudkan melalui pengenalan konsep zero waste effort & waste management serta praktik pengolahan limbah organik dengan memproduksi mikroorganisme lokal.
Pada dasarnya, mikroorganisme lokal atau MOL adalah sekumpulan mikroorganisme yang bermanfaat sebagai pemantik dalam fermentasi bahan organik menjadi pupuk organik maupun cair. Bahan dasar dari sumber yang mengandung unsur hara mikro, makro, bakteri perombak bahan organik, Cairan hasil fermentasi biomol dapat digunakan sebagai bahan untuk mengakselerasi fermentasi pupuk organik.
"Beberapa mikroorganisme seperti bakteri, fungi, dan mikroba lainnya diadopsi untuk berperan dalam waste management, kemudian mengubah limbah organik menjadi kompos yang berguna atau pupuk yang dapat digunakan untuk pertanian organik yang mempromosikan keberlanjutan dan zero waste effort & lifestyle," jelas salah satu mahasiswa, Abid Febriansyah, dalam membuka acara workshop pembuatan MOL.
"MOL ini dapat berperan untuk mengakselerasi proses decomposition, perangsang fitohormon dan agen pengendali OPT" lanjut Abid.