Mohon tunggu...
Putri Abidatul Hasanah
Putri Abidatul Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Fakultas Vokasi, Program Studi D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Strategi Efektif dalam Mengelola Risiko Kesehatan Pekerja Akibat Paparan Bahan Kimia Berbahaya

5 Januari 2025   23:47 Diperbarui: 5 Januari 2025   23:47 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas K3 Kimia (Sumber: hseprime.com)

 Paparan bahan kimia berbahayan di tempat kerja merupakan salah satu risiko terbesar bagi kesehatan pekerja, terutama di industri-industri yang melibatkan proses produksi kimia, farmasi, minyak, dan gas, atau konstruksi. Meskipun manfaat dari bahan kimia tersebut sangat besar untuk kelancaran operasi perusahaan, risiko yang ditimbulkan dari paparan yang tidak terkendali bisa berakibat fatal. Penyakit akibat paparan bahan kimia berbahaya bisa berupa gangguan pernapasan, iritasi kulit, kanker, kerusakan saraf, hingga masalah kesehatan jangka panjang lainnya. 

Namun, ancaman ini bukan tanpa solusi. Dengan penerapan strategi yang tepat, risiko kesehatan pekerja akibat paparan bahan kimia berbahaya dapat diminimalkan atau bahkan dihindari. Artikel ini akan membahas beberapa strategi efektif dalam mengelola risiko kesehatan pekerja akibat paparan bahan kimia berbahaya, serta pentingnya peran perusahaan dan pekerja dalam menciptakan lingkungan yang aman.

1. Identifikasi dan penilaian risiko kimia

    Langkah pertama dalam mengelola risiko kesehatan adalah melakukan identifikasi dan penilaian risiko secara menyeluruh. Suatu perusahaan harus melakukan penilaian risiko secara berkala untuk mengidentifikasi bahan kimia yang berbahaya yang digunakan dan mengevaluasi potensi dampaknya terhadap kesehatan pekerja. Metode seperti Hazard Identification and Risk Assesment (HIRA) dapat digunalan untuk mengidentifikasi bahaya dalam menilai tingkat risiko yang terkait.

2. Pengendalian sumber bahaya

     Setelah mengidentifikasi risiko, langkah selanjutnya adalah mengendalikan sumber bahaya. Ini bisa dilakukan melalui desain           ulang proses kerja atau penggunaan teknologi otomatisasi untuk mengurangi interaksi langsung pekerja dengan bahan kimia berbahaya. Pengendalian ini juga mencakup pengaturan lingkungan kerja, seperti peningkatan ventilasi dan pencahayaan.

3. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

      Ketika pengendalian sumber bahaya tidak sepenuhnya menghilangkan risiko, penggunaan APD menjadi sangat penting untuk mengurangi paparan bahan kimia pada pekerja, beberapa APD yang dapat digunakan seperti:

  • Masker atau respirator, alat yang sangat penting bagi pekerja yang terpapar debu, asap, atau uap kimia yang berbahaya.
  • Sarung tangan, untuk mencegah kontak langsung dengan bahan kimia yang berpotensi merusak kulit atau menyebabkan iritasi.
  • Pelindung mata atau wajah, seperti face shield untuk menghindari kontak langsung dengan bahan kimia cair atau uap yang berisiko mengalami cedera mata.
  • Pakaian pelindung, untuk pekerjaan yang melibatkan bahan kimia cair atau gas, penggunaan pakaian pelindung (misalnya, jas pelindung atau aprons) dapat mencegah bahan kimia meresap ke dalam kulit.

     Penggunaan APD yang tepat harus dijadikan kewajiban bagi setiap pekerja yang berisiko terpapar bahan kimia, dan perusahaan harus memastikan bahwa APD yang digunakan sesuai dengan standar keselamatan yang berlaku dan memastikan pekerja dilatih untuk menggunakan alat tersebut dengan benar.

4. Pelatihan dan edukasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun