Mohon tunggu...
Mansur Mashuri
Mansur Mashuri Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Periset dan pengusaha di bidang Pengolahan kelapa terpadu, berkecimpung dalam usaha produk turunan sabut kelapa dengan nama RumahSabut Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Money

Sejahteranya Petani Kopra Sekarang

7 Februari 2011   01:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:50 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Tahun lalu saya pernah menulis tentang betapa susahnya petani kopra untuk bisa menikmati hidup dari kopra, hal itu didasarkan karena harga kopra sangat rendah, hanya mencukupi untuk kebutuhan makanan pokok sehari-hari, seperti tergambar dalam artikel saya yang lalu. Namun kondisi sekarang berbeda, harga kopra sangat tinggi, harga sudah mencapai diatas 10.000/kg, jauh melebihi estimasi para petani juga para pengamat. Bandingkan dengan harga kopra tahun lalu yang masih di kisaran harga 2000-3000/kg. Kondisi ini menguntungkan dan membahagiakan petani kopra. Bagaimana tidak, setelah bertahun-tahun tertekan dengan harga kopra yang rendah, mereka sekarang menikmati kerja keras mereka dengan limpahan harga kopra yang melambung. Pertanyaan kita, apakah kondisi tersebut akan terus berlanjut..? mari kita perhatikan terus dengan seksama pergerakan harga kopra dan produk turunan kelapa yang dapat dimonitor di websitenya APCC (Asia Pacific Coconut Comunity) di http://www.apccsec.org. Namun dibalik melambungnya harga kopra, sebenarnya memberikan efek yang kurang sehat pada tingkat konsumsi minyak goreng kelapa dalam negeri. Tingkat konsusmi minya kelapa dalam negeri pasti tertekan dengan kenaikan harga kelapa dan juga minyak kelapa. Bagaimana tidak, industri minyak kelapa dalam negeri terkoreksi sangat besar jika dibandingkan dengan harga minyak sawit. Harga minyak sawit masih bertahan di harga 11.000-12.000/liter, sementara harga minyak kelapa dikisaran 17.000-20.000/liter. Terlepas dari fanatisme pengguna minyak kelapa dan berbagai kelebihan yang dimiliki oleh minyak kelapa, kondisi ini tetap berpengaruh pada tingkat ketertarikan untuk menggunakan minyak kelapa. Sebenarnya apa yang menyebabkan harga minyak kelapa / kopra sekarang begitu tinggi..? pertanyaan sederhana namun butuh kajian yang mendalam untuk menjawabnya. Beberapa waktu yang lalu, saya bersyukur ketemu dengan mas Truli Laksono, arek suroboyo yang sama-sama memiliki konsen dalam pengembangan minyak kelapa, dari obrolan bersama beliau, terungkap beberapa alasan yang menjadi penyebab naiknya harga kopra. Adapun faktor-faktor kenaikannya antara lain :

  1. Suplai kopra gak optimal karena musim hujan secara terus menerus yang berpengaruh pada produksi kopra
  2. Bursa di Rotterdam naik terus, naik sekitar 60%, hal ini akibat permintaan/kebutuhan pasar eropa naik.
  3. RBD and CNO banyak digunakan kosmetik oil
  4. Pasar china, jepang, eropa mengalami peningkatan permintaan untuk kebutuhan pasokan industri kosmetik
  5. Dalam kondisi tertentu di eropa CNO dijadikan bahan bakar/Biodiesel, karena kualitas primanya.

Dengan melihat faktor-faktor diatas sangat wajar membuat harga minyak kelapa terdongkrak naik, dan TENTU kabar ini membahagiakan para petani kopra, TETAPI kabar ini juga sekaligus mengkhawatirkan pengguna minyak kelapa dalam negeri. Nah, dibalik peristiwa ini, pasti ada beberapa hal/ hikmah yang bisa kita petik, antara lain, kegairahan petani kelapa/kopra untuk memproduksi minyak/kopra, sekaligus ajang untuk peningkatan taraf hidupnya. Selain itu juga dapat mengembangkan variasi oportunity bisnis dari kelapa. Mudah-mudahan dalam tulisan nanti, saya bisa mengulas tentang kesempatan bisnis  muncul dari penomena ini. by:  Mansur Mashuri, ST * Tukang kelapa tinggal di Yogyakarta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun