Mohon tunggu...
Abidah Ardelia Arini
Abidah Ardelia Arini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Saya suka memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Opini Mengenai Bocah TK Jadi Korban Bullying, Tas Digunting hingga Dipukul Balok Kayu.

22 Mei 2024   12:15 Diperbarui: 22 Mei 2024   12:22 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bocah 5 tahun asal Kendal, Jawa Tengah, bernama Anindya Varisha Pradipta mengalami bullying di sekolahnya. Varisha sering mengadu pada sang Bunda, Marda Pratiwi, ia kerap dibully oleh teman-temannya di sekolah. Varisha bercerita ia diejek 'miskin' oleh temantemannya karena memiliki tas dan tempat pensil yang jelek. Parahnya, Varisha juga pernah dipukul dengan menggunakan balok kayu.

Suatu hari, Varisha bercerita bahwa ia di-bully oleh teman laki-lakinya. Namun, kala itu Marda berpikir ini adalah hal biasa yang terjadi pada anak-anak. Tapi varisha terus menerus bercerita bahwa ia dibully dengan teman laki-lakinya, bahkan varisha bercerita bahwa ia di pukul dengan balok kayu oleh teman laki-lakinya. Merasa ada yang tidak beres, Marda pun mengadu dengan wali kelas Varisha. Sayangnya, aduannya ini tak digubris sehingga Marda memutuskan untuk mengadu ke guru lainnya. 

Marda bercerita, pihak sekolah kerap mengundur-undur proses mediasi antara dirinya dengan orang tua anak-anak yang mem-bully Varisha, Namun, pada akhirnya pihak sekolah pun menjadwalkan pertemuan mereka.

Marda mengatakan, orang tua dari anak-anak yang mem-bully Varisha telah meminta maaf saat mediasi dilakukan. Ketika itu, pihaknya, pihak sekolah, dan pihak orang tua anak-anak tersebut dipertemukan dalam satu ruangan. Meski Varisha mendapatkan bully dari teman-teman sekolahnya, Marda mengaku sang anak masih ceria ketika di rumah. Namun, ia tak mengetahui bagaimana kondisi Varisha ketika berada di sekolah. Marda juga mengatakan pihak sekolah masih terus memantau kondisi Varisha dan teman-temannya di sekolah. Jika hal serupa masih terulang, Varisha akan segera dipindahkan dari kelas tersebut.

Solusi untuk permasalahan

Beberapa solusi dari para ahli untuk mengatasi bullying, yang relevan dengan kasus Anindya Varisha Pradipta:

1. Dr. Dan Olweus - Olweus Bullying Prevention Program. 

Dr. Dan Olweus, seorang pelopor dalam penelitian bullying, mengembangkan Olweus Bullying Prevention Program yang menekankan keterlibatan seluruh komunitas sekolah. Program ini melibatkan seluruh komunitas sekolah, termasuk siswa, guru, dan orang tua. Implementasi program ini di sekolah Anindya bisa mencakup pelatihan untuk staf sekolah, pembuatan aturan anti-bullying yang jelas, dan dukungan bagi korban bullying. Melakukan survei rutin untuk mengukur tingkat bullying dan memantau kondisi siswa secara berkelanjutan.

2. Barbara Coloroso - Pendidikan Empati dan Moral

Barbara Coloroso, ahli pendidikan dan penulis buku "The Bully, the Bullied, and the Bystander"menyarankan Sekolah harus mengajarkan nilai-nilai empati dan moral kepada siswa. Kegiatan seperti role-playing dan diskusi kelompok dapat membantu anak-anak memahami perasaan orang lain dan mengembangkan sikap empati.Melibatkan guru dan orang tua dalam pelatihan untuk memahami dan menangani bullying.

3. Dr. Michele Borba - Pengembangan Empati Anak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun