Mohon tunggu...
Abid Masyiano
Abid Masyiano Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNTAG

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Media Massa Terhadap Polarisasi Sosial

27 Desember 2024   22:13 Diperbarui: 27 Desember 2024   22:13 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menyikapi Polarisasi Sosial

Untuk mengatasi polarisasi sosial yang dipicu oleh media massa, ada beberapa langkah yang bisa diambil:

  1. Edukasi Literasi Media: Masyarakat perlu dibekali dengan kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan mengevaluasi informasi yang mereka terima dari media. Literasi media yang baik dapat membantu masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh hoaks atau narasi yang provokatif.
  2. Regulasi yang Ketat: Pemerintah dan lembaga terkait perlu menerapkan regulasi yang ketat terhadap media massa, terutama media sosial. Konten yang bersifat provokatif, diskriminatif, atau menyebarkan kebencian harus diawasi dengan lebih ketat, namun regulasi ini tetap harus menghormati kebebasan berekspresi.
  3. Etika Jurnalisme: Media massa perlu mengedepankan etika jurnalisme, termasuk prinsip keadilan, faktualitas, dan keseimbangan. Media juga harus menghindari sensasionalisme yang dapat memperburuk situasi sosial.
  4. Mendorong Dialog dan Inklusivitas: Media massa dapat menjadi platform untuk mempromosikan dialog terbuka dan inklusivitas. Program-program yang mendorong diskusi yang sehat dan edukatif perlu lebih banyak ditampilkan.

Peran Teknologi dalam Mengatasi Polarisasi

Selain upaya di atas, teknologi juga bisa berperan dalam mengatasi polarisasi sosial. Pengembangan algoritma yang lebih cerdas dan etis dapat membantu mencegah pembentukan ruang gema. Misalnya, platform media sosial dapat merancang algoritma yang secara aktif menampilkan perspektif yang beragam kepada pengguna, bukan hanya yang sesuai dengan preferensi mereka.

Selain itu, teknologi kecerdasan buatan bisa digunakan untuk mendeteksi dan menghapus konten yang bersifat hoaks atau ujaran kebencian sebelum menyebar luas. Langkah ini dapat membantu mengurangi penyebaran informasi yang dapat memecah belah masyarakat.

Harapan di Masa Depan

Meskipun media massa memiliki sisi gelap, potensi positifnya tidak boleh diabaikan. Dengan pendekatan yang tepat, media dapat menjadi alat yang kuat untuk menyatukan perbedaan, membangun pemahaman, dan mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan.

Sebagai konsumen media, kita memiliki peran penting dalam menentukan bagaimana media mempengaruhi masyarakat. Dengan menjadi konsumen yang bijak dan bertanggung jawab, kita dapat memastikan bahwa media massa berfungsi sebagai alat untuk memperkuat kohesi sosial, bukan memperbesar perpecahan.

Selain itu, penting untuk terus mendukung upaya-upaya regulasi dan pendidikan literasi media yang dapat membantu masyarakat menjadi lebih kritis dan cerdas dalam mengonsumsi informasi. Dengan demikian, kita dapat mengarahkan media massa menuju peran yang lebih positif dalam membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun