Mohon tunggu...
azhar rizqi
azhar rizqi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seorang santri yang ingin memperbaiki diri dan masyarakatnya, dan ia tidak tahu apakah hal itu mampu dilakukannya. namun hanya satu yang pasti, ia sadar hanya dituntut untuk berusaha, bukan mengadakan hasilnya....

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kau Ingin Mencuri Dariku, Tapi Kucuri Hatimu

31 Juli 2013   14:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:47 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alkisah, ada seorang pencuri yang masuk ke rumah salah seorang ulama yang bernama Malik bin Dinar. Setelah berhasil masuk rumah, pencuri itu blusak-blusuk mencari barang yang hendak ia curi. Namun sayang, barang yang ia cari tidak kunjung ia dapatkan. Ia pun terus mencari hingga melihat sang tuan rumah (Malik bin Dinar) tengah khusyuk melaksanakan shalat. Setelah selesai shalat, Malik bin Dinar menyalami pencuri itu  seraya bertanya, "Engkau mencari bekal dunia tapi engkau tidak berhasil mendapatkannya. Apakah engkau di akhirat nanti sudah mendapat bekal?" Tertegun bercampur heran hati si pencuri mendengar kata-kata Malik bin Dinar tersebut. Akhirnya Malik bin Dinar pun menasihati si pencuri hingga pencuri itu pun menangis. Seusai Malik memberikan nasihat, ia mengajaknya untuk pergi menunaikan shalat. Di masjid, para jamaah terheran-heran mendengar penuturan kisah yang dialami oleh dua orang tersebut. "Pencuri kelas kakap bersama seorang ulama dalam satu rumah?! Tidak masuk akal!" gumam mereka. Namun demikianlah kenyataan yang mereka harus terima. Akhirnya mereka pun berkata, "Engkau datang untuk mencuri dari kami, tapi malah kami yang mencuri hatimu terlebih dahulu." (diterjemahkan secara bebas oleh Azhar_Rizqi dari situs Syaikh Muhammad Husain Ya'qub)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun