Abisufyan harits, mahasiswa psik undip. Hidup serba seadanya, jauh dari orang tua dan banyaknya aktifitas. Tugas-tugas yang menyita waktu dan tenaga sedangkan hidup ap adanya membuat kualitas kesehatan mahasiswa yang hidup di kos.
Ironis kebanyakan mahasiswa rata-rata hidup di kos sehingga masalah ini menjadi lebih luas. Karena menyangkut masalah kesehatan orang banyak.
Hidup sehat seyogyanya dinikmati olehsemua orang, apalagi mahasiswayang akan memegang kendali Negara kita. Para mahasiswa akan mengisi garis depan pergerakan kemajuan Negara.
Anak kos selain harus memperhatikantugas dan belajar harus pula memperhatikan pola makan, makanan yang dimakan, kebersihan. Agar tidak membahayakan tubuh.
Pola makan harus teratur, sarapan diusahakan sebelum berangkat kuliah. Bisa makan roti dan minum secangkir susu atau teh. Kebanyakan mahasiswa kurang bisa memanagement waktu untuk sarapan. Makan siang perlu juga harus benar-benar diperhatikan. Dalam makan satu hari makan siang lah yang paling penting diusahakan memakan makanan yang begizi. Karena pada siang hari aktifitas sampai pada puncaknya.Makan malam juga harus diperhatikan dan tidak boleh ditinggalkan. Standarnya dalam atu hari minimal tiga kali makan.
Poin yang kedua adalah makanan yang dimakan. Kebanyakan mahasiswa hanya mencari makanan yang murah tanpa memperhatikan perlunya makan makanan yang beragam yang mencukupi. Tidak perlu mahal-mahal sayuran banyak macam dan lauk pauk bisa juga tempe tahu meski murah namun sangat bergizi.
Poin ketiga adalah kebersihan, banyak tempat-tempat makan yang kurang memperhatikan kebersihan makanan yang disajikan. Sehingga anak kos harus pandai-pandai memilih tempat mereka makan.
Kesimpulan dari semua wacana diatas adalah anak kos yang serba terbatas harus tetap memelihara kesehatan dirinya agar semakin baik dalam aktifitasnya sehar-hari.
Lihat juga blog saya;
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H