Mohon tunggu...
Hamid Abi Eyza
Hamid Abi Eyza Mohon Tunggu... PNS -

PNS, Penghulu, ingin berbagi, bukan menggurui. belajar jadi penulis yang baik, hanya penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Anakku, Goyang Cesar & Buka' Sithik Joss !

25 September 2013   20:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:24 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1380114337962065352

Goyang Cesar yang saat ini sedang booming telah menjadi virus yang menyebar ke seantero negeri. Bukan hanya di kota, pelosok desa, orang tua, remaja, anak-anak, bahkan balita-pun ikut larut dalam kegembiraan ketika lagu dengan irama rancak itu diputar. Dan tentu, tak meriah rasanya bila goyang khas cesar itu hanya dilakukan sendirian, kurang jozz katanya.

Sebulan yang lalu, ketika ramadhan baru saja lewat, Talitha, anak perempuanku yang berumur 5 tahun dan Eyza, anak laki-lakiku yang berumur 2 tahun bergoyang ala cesar dihadapanku. Saat itulah waktu pertama kali aku dibuat terkejut saat tahu kedua anakku bisa mengikuti goyang ala cesar dengan baik “versi anak-anak”. Akupun bertanya darimana dia tahu goyang itu, dan siapa yang mengajarinya. Namun istri dan baby sitternya mengatakan bahwa tidak ada yang mengajari, karena keduanya mendapatkan “tutorial gratis” dari Tayangan TV di rumah. Mendengar jawaban istriku, semakin keheranan aku, betapa tidak, mereka hanya melihat beberapa kali dan sudah dengan “fasih” memperagakannya, hebat… pikirku.

Namun yang membuat aku terkaget-kaget lagi, anakku juga meneriakkan kalimat “bukak sithik, joss” dengan lantangnya. Tentu saja teriakan tersebut dibarengi ekspresi lucu khas anak-anak dan cekikikan yang tak henti-hentinya. Setelah lagu dan ritual goyang cesar itu selesai, aku mencoba menyelidiki, apakah anakku tahu yang dimaksud dengan “bukak sithik, joss” itu. Spontan keduanya bilang, nggak tahu, kemudian mereka malah balik bertanya kepadaku.

Waduuuh… ini sih namanya senjata makan tuan, pikirku. Trus sambil nepuk jidat, aku pun mencari jawaban apa yang kira-kira tepat untuk kedua anakku. Salah menjawab, wow… bisa fatal, maklum kedua anakku cerdasnya bukan main.Setelah beberapa saat aku mencari jawaban, namun tak kunjung ketemu. Aahhh, aku ada akal, aku ambil aja snack kesukaan mereka. Dan yupzzz…. mereka pun lupa karena saking asyiknya makan cemilan favorit mereka. Maklum, habis ngos-ngosan goyang Cesar dengan semangat 45, tentu saja mereka lapar dan haus.

Namun sampai berapa lama aku bisa mengalihkan perhatian mereka tuntutan member jawaban. Dan, bila suatu saat mereka Tanya lagi trus harus aku jawab apa nich ! Mungkin inilah problem orang tua masa kini yang harus bisa lebih cerdas dari anak-anak kita. Bila tidak, maka kita akan jadi “bulan-bulanan” kecerdasan buah hati kita sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun