Mohon tunggu...
Abhista Zufa Purwaharsa
Abhista Zufa Purwaharsa Mohon Tunggu... Musisi - Menjadi gitaris pada salah satu band sekolah

Mosi tidak dipercaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Wedding Organizer : Dilema Antara Solidaritas Mekanik dan Solidaritas Organik

30 September 2024   11:16 Diperbarui: 30 September 2024   11:22 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Wedding Organizer atau biasa disingkat WO adalah jasa profesional yang membantu pasangan dalam merencanakan dan mengelola seluruh aspek acara pernikahan. Wedding organizer bertugas memastikan semua persiapan berjalan lancar, mulai dari tahap perencanaan hingga hari H.Fenomena ini terjadi dikarenakan banyaknya mimpi para pengantin yang ingin pernikahannya bisa sesuai dengan keinginan mereka agar berjalan.

Pada perkotaan, kesibukan dan keterbatasan waktu sering menjadi alasan utama mengapa WO begitu diminati. Pasangan pengantin yang memiliki pekerjaan atau aktivitas padat lebih memilih untuk menyerahkan urusan pernikahan kepada pihak ketiga yang profesional. Selain itu, permintaan akan konsep pernikahan yang unik dan personal membuat jasa WO semakin dibutuhkan. WO menawarkan berbagai paket dan tema, mulai dari pernikahan modern, tradisional, hingga pernikahan destinasi.

Namun, fenomena ini berbeda dengan di pedesaan, di mana sistem kerabat dan gotong-royong antar tetangga masih menjadi pilar utama dalam menggelar acara pernikahan. Di desa, acara pernikahan bukan hanya urusan keluarga inti, melainkan juga menjadi tanggung jawab komunitas atau masyarakat sekitar. Tetangga, kerabat, dan warga desa biasanya secara sukarela membantu dalam persiapan pernikahan, mulai dari memasak, mendirikan tenda, hingga dekorasi. Budaya ini masih sangat kental dan mencerminkan semangat kebersamaan yang kuat.

Perbedaan ini juga mencerminkan perbedaan gaya hidup dan budaya antara masyarakat perkotaan dan pedesaan. Di desa, kedekatan sosial dan nilai gotong-royong menjadi kekuatan yang membuat pernikahan menjadi acara bersama. Sementara di kota, individualisme dan profesionalisme lebih menonjol, sehingga jasa WO menjadi solusi praktis.

Meski demikian, keduanya memiliki kelebihan masing-masing. Sistem kerabat di pedesaan menciptakan rasa kekeluargaan dan kebersamaan yang mendalam, sedangkan wedding organizer memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pasangan yang sibuk namun tetap ingin mewujudkan pernikahan yang sempurna sesuai impian mereka.
 
Daftar Pustaka :

Glints (2023). Wedding Organizer: Apa Itu, Tugas, & Skill yang Dibutuhkan.Diakses dari https://glints.com/id/lowongan/wedding-organizer-adalah/

Kompas (2017). Ini Bedanya "Wedding Organizer" dan "Wedding Planner".Untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2017/03/24/15014

Bidang Usaha (2024). Wedding Planner: Pengertian, Fungsi, Tugas, dan Persyaratannya.Diakses dari :
https://bidangusaha.co.id/info/wedding-planner/?gad_source=1&gclid=CjwKCAjw9eO3BhBNEiwAoc0-jfqi5SXFom-wVIEjlg2X_Sh0BUGVxbFCDdsFNf0WB7NO4q86AVLlOhoCorAQAvD_BwE

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun