Mohon tunggu...
Abhipraya Arga Kusuma
Abhipraya Arga Kusuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa S1 Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sandur, Seni dari Sang Leluhur di Tanah Bojonegoro

25 November 2024   23:14 Diperbarui: 25 November 2024   23:39 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Atraksi Kalongking (dokumen pribadi)

Sandur adalah kesenian khas bojonegoro khususnya dari masyarakat pertanian tradisional. Sandur juga merupakan drama amphiteater yang memiliki ciri khas yaitu panggung nya harus berbentuk persegi dan selalu menghadap ke timur laut. Kesenian ini menggabungkan banyak elemen yaitu, tari, musik, dan teater menjadikan kesenian Sandur ini menjadi kesenian yang sangat memukau mata. Kesenian ini biasa diselenggarakan dalam rangkaian ritual khas Bojonegoro atau perayaan. Sandur umumnya menggunakan alat musik tradisional seperti,  gamelan dan kendang yang menonjolkan ciri khas lain dari Sandur ini yaitu berirama harmonis. Tidak hanya menghibur para penonton, tetapi irama yang dihasilkan juga menghidupkan cerita yang dibawakan oleh para pemeran. Para pemeran drama Sandur di acara pagelaran Sandur Bojonegoro yang penulis hadiri menggunakan pakaian adat khas Bojonegoro. Sedangkan para penari mengenakan kostum yang penuh warna yang juga mencerminkan identitas budaya Bojonegoro.

Tema drama Sandur yang dibawakan di acara pagelaran Sandur Bojonegoro adalah bangga dan menjadi diri sendiri lebih baik daripada meniru gaya hidup budaya lain. Para aktor dan aktris serta seluruh anggota drama musik Sandur ini berhasil membawakan tema dengan sangat baik yang membuat para penonton dapat memahami makna tersirat dari drama Sandur tersebut yaitu, sebagai warga negara Indonesia khususnya warga dari suku jawa sudah seharusnya ktia harus bangga terhadap budaya kita dan menjaga atau melestarikan identitas budaya masing-masing. Bukan malah memilih hidup dengan budaya orang lain, lebih parahnya lagi nilai-nilai budaya tersebut sangat berkebalikan dengan budaya asli kita. 

Alur cerita drama Sandur diawali dengan ada seorang lelaki yang sedang galau karena tidak kunjung mendapatkan pasangan hidup. Lalu lelaki itu pergi menmui pamannya dan meminta saran kepada pamannya. Lelaki tersebut dan sahabatnya bertemu seorang gadis yang cantik tetapi gadis cantik tersebut lebih memilih lelaki tersebut daripada sahabatnya. Kemudian sahabatnya merasa cemburu dan pergi meninggalkan lelaki tersebut dan gadis calon pasangannya. 

Merasa kalah bersaing dengan sahabatnya sendiri ia pun meniru gaya hidup dan budaya-budaya orang barat, ia merasa lebih keren dengan meniru budaya-budaya luar tersebut meskipun nilai-nilai nya sangat bertentangan dengan nilai-nilai budaya masyarakat suku Jawa. Singkat cerita seorang lelaki tersebut berusaha dengan keras untuk menyadarkan sahabatnya kembali agar kembali ke identitas aslinya sebagai masyarakat suku Jawa. Dan akhirnya sahabatnya telah sadar betapa indahnya budaya kita sendiri. Justru identitas budaya kita sendiri menjadikan kita berbeda dan unik.

Sepatutnya kita harus bangga atas keberagaman budaya bangsa. Sebagai warga negara Indonesia kita bisa berkontribusi untuk bangsa hanya dengan mengamalkan nilai-nilai dari budaya kita. Dengan begitu kita sudah ikut andil dalam memajukan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun