Mohon tunggu...
Abhiseka D. Imannjaya
Abhiseka D. Imannjaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Potensi dan Aksesbilitas pada Objek Wisata Wana Wisata Simbat di Kecamatan Wuluhan Jember

14 November 2024   14:01 Diperbarui: 14 November 2024   14:16 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Lokasi Wana Simbat/dokpri

Pariwisata menjadi salah satu sektor yang terus dikembangkan dan menjadi unggulan disetiap daerah di Indonesia. Penunjang perekonomian di beberapa 2 daerah juga terkadang di dukung penuh oleh sektor pariwisata saat ini. Pariwisata adalah suatu sektor yang memiliki peran pendukung dalam perekonomian suatu negara. salah satu negara yang memiliki serta menggalakkan kegiatan pariwisata ini adalah negara Indonesia. Indonesia memiliki berbagai macam kekayaan, keberagaman, dan juga keindahan baik dalam lingkup budaya maupun alamnya (Kawatu dkk, 2020). Sektor pariwisata yang berkembang pesat pastinya tidak terlepas dari dukungan pemerintah serta masyarakat yang ada disekitar kawasan wisata itu sendiri. Hampir diseluruh daerah di Indonesia saat ini dapat dijumpai pengembangan wisata, daya tarik wisata yang dapat dikembangkan dapat berawal dari potensi alam maupun budaya yang ada di suatu daerah (Putra, 2019). Fasilitas dan atraksi yang diberikan pihak wisata pasti membuat pengunjung akan tetap berkunjung di daerah wisata tersebut apalagi dengan nuansa alam yang dapat memberikan kesejukan ditengah tengah pengunjung yang hampir setiap hari beraktivitas dikawasan kota dan lingkungan perkantoran yang cenderung membuat jenuh dan stress pikiran. 

Wisata dengan nuansa alam menjadi salah satu jenis wisata yang paling sering dijumpai di setiap daerah yang ada, baik wisata alam buatan maupun alami. Wisata alam seperti gunung, laut, danau, sungai menjadi beberapa spot wisata yang populer dikalangan masyarakat. Salah satunya ialah wisata Gunung Simbat yang memanfaatkan potensi alamnya berupa gunung batu untuk menjadi kawasan wisata. Kawasan wisata Simbat ini berada di Desa Glundengan dan Desa Tamansari Kecamatan Ambulu. Wisata ini memanfaatkan gunung pasif yang memiliki stuktur batuan yang memiliki volume besar menjadi spot wisata unik dengan nuansa alam. Pemanfaatan gunung sebagai kawasan wisata ini menjadi salah satu potensi wisata yang tentunya perlu dikembangan dengan baik oleh masyarakat maupun 3 pemerintah. Potensi wisata yang berkembang baik tentunya perlu adanya kelengkapan fasilitas, keamanan, akses yang mudah, dan hal-hal tersebut yang mampu menjadikan onjek wisata dapat berkembang. Lokasi objek Wana Wisata Simbat yang berada di Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember. Secara umum objek wisata ini berada di daerah perkubitan dengan ketingian atara 100-200 meter. Objek wisata ini berupa objek wisata yang menampilkan pemandangan alam sekitar bukit dengan menambahkan fasilitas-fasilitas spot foto dan juga taman. Disekitar wilayah penelitian ini dikelilingi oleh hutan-hutan dan juga sawah atau perkebunana milik warga.

Wana Simbat menjadi salah satu wisata alam yang menyuguhkan keindahan beberapa kecamatan dari puncak ketinggian. Wana Simbat ini memiliki beberapa spot unik yang menjadikan wisata ini menarik untuk dikunjungi terutama bagi masyarakat yang sering berada di lingkungan perkotaan akan merasa nyaman jika berkunjung di Wana Simbat ini terutama karena keindahan alam yang disuguhkan. Wisatawan yang berkunjung cukup membayar tiket parkir sebesar Rp. 5000 saja persepedanya, dengan demikian Wana Simbat ini menjadi obyek wisata yang tergolong sangat murah namun memiliki atraksi yang berkualitas. Geomorfologi berupa bongkahan batuan bekas gunung api vulkanik menjadikan daerah ini tidak dapat ditanami hasil pertanian yang 5 memungkinkan sehinggga masyarakat setempat menjadikan kawasan ini wisata tracking gunung yang dapat dicoba semua kalangan. Hasil survey lapangan menunjukan Wana Simbat ini selain wisata alam juga menjadi salah satu wisata yang kental akan religi dan budayanya. Wana Simbat ini meskipun berada di Desa Glundengan namun dikelola oleh masyarakat yang secara administrasi berada di Desa Tamansari yang berada dibawah kaki Gungung Manggar. Masyarakat Desa Tamanasari yang tergabung didalam Pokdarwis desa yang berjumlah 13 orang berinisiatif untuk membuat kawasan wisata di Kawasan Gunung Manggar ini karena tidak adanya pemanfaatan lahan untuk pertanian yang dapat di optimalkan pada kawasan tersebut.  

Atraksi utama di Wana Simbat ini pastinya ialah spot pegunungan yang wajib dicoba oleh pengunjung untuk menikmati keindahan alam dari atas gunung. Wisatawan dapat naik menunju Puncak Simbat dengan mudah dan tidak perlu khawatir untuk tersesat dijalan karena disetiap lokasinya ada penunjuk arah untuk menuju Puncak Simbat dan juga ada beberapa tour guide yang siap membantu wisatawan. Terdapat 2 titik puncak simbat pada gunung tersebut yang masing masing sudah disedikan spot untuk berfoto menarik. Bagi wisatawan yang tidak berani untuk mendaki keatas juga dapat menikmati beberapa spot foto yang berada diarea bawah. Area bawah memiliki fasilitas yang cukup lengkap baik mulai dari parkiran, masjid, rumah makan, gasebo, toilet dan spot foto dapat dipakai oleh wisatwan yang berkunjung pada lokasi ini. Masyarakat setempat berinisiatif memberikan beberapa sentuhan atau perawatan yang dapat memperindah wana wisata ini. Contohnya memberikan spot foto seperti sangkar rumah burung, sangkar burung, tempat duduk, bangku melayang, serta spot-spot foto yang lainnya. Pemberian fasilitas spot foto ini dilatar belakangi oleh pemandangan pegunungan yang cukup indah disertai dengan rindangnya pepohonan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Daya tarik yang diberikan menjadi salah satu motivasi terutama bagi wisatawan untuk berkunjung pada objek wisata tersebut (Apriliyanti dkk., 2020) Fasilitas lain yang terdapat di wana wisata Simbat ini dapat dikatakan cukup memadai. Fasilitas lain tersebut diantaranya adalah kedai makanan, toilet, mushola, dan juga tempat parkir agar kendaraan tetap aman.

Objek wisata ini perlu pengembangan dan pembaruan yang lebih lanjut baik dari segi fasilitas, atraksi dan juga aksesibilitasnya. Perlu adanya perbaikan fasilitas dan juga atraksi yang ada di objek wisata ini. Selain itu juga aksesibilitas menuju tempat wisata ini juga kurang baik di mana masih ada beberapa titik lokasi jalan yang khususnya tepat memasuki wilayah desa tempat objek wisata ini berada masih tidak baik, jalannya masih belum beraspal. Selain itu, penambahan fasilitas penunjang pada objek wisata ini juga bisa dilakukan guna menarik minat para pengunjung. Selain itu juga perlu adanya sosialisasi dari pemerintah agar wisata ini memiliki sitem pengelolaan yang baik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun