Jalan setapak di pagari tanaman hijau  sampailah di sisi kanan jalan Terlihat Candi Sumberawan dengan dikelilingi tanaman yang terawat.
 Dikelilingi pagar kawat berduri setinggi 1 meter lebih, area Candi saat itu tidak dapat dimasuki oleh pengunjung karena aturan Protokoler Kesehatan Covid-19.
Menurut juru kunci di sana, sebetulnya Candi Sumberawan adalah sebuah Stupa  yang dibangun untuk pemujaan dimasanya. Nama Sumberawan sendiri berasal dari Air Sumber dari rawan atau rawa-rawa.
 Ada sebuah sumber mata air di dekat candi tersebut yang konon katanya bisa menyembuhkan beberapa penyakit dan memiliki khasiat. Namun karena pintu pagar digembok, sayapun tidak bisa melihat tempat sumber mata air yang utama. Pengunjung hanya bisa menikmati segarnya air kolam dan sungai di area candi . Konon air tersebut juga berasal dari pusat mata air yang merembes ke sekitarnya akibat pemugaran di pusat Sumber.
Di samping area Candi yang dipagari, ada kolam penampung air dari rembesan Sumber mata air utama. Banyak pengunjung dan warga sekitar yang mandi sekedar menyegarkan badan .
Pengunjung memang tidak dilarang untuk mandi atau bermain air di area tersebut. Di sepanjang sungai kecil terdapat lapak-lapak pedagang makanan dan minuman. Selain bisa duduk-duduk santai di hamparan tanah lapang di bawah pohon pinus, ada beberapa komunitas yang sering menggelar acara di Candi Sumberawan. Mungkin karena suasana sejuk, tenang jauh dari keramaian dan murah ..