Jumat, 10 November 2023, terdapat acara atau event pensiunan BRI yang diselenggarakan di Hotel Saphir Yogyakarta. Seminar yang diadakan bertema "BRIlian Leader Retirement Program". Acara tersebut dihadiri oleh para pemikir, pengusaha, dan para ahli di bidangnya untuk berbagi pengalaman dan juga ilmu pengetahuan mereka.
Acara tersebut turut dihadiri oleh akuntan muda dan berpengalaman di bidang akuntansi dan keuangan bernama Abdul Gafur Rinaldi atau biasa disebut dengan Mas Rinaldi atau Mas Aldi. Beliau telah menjalani pendidikan di bidang Magister of Science di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan juga berpengalaman di bidang akuntansi. Dalam acara tersebut materi yang dibawakan beliau ialah seputar Bisnis Model Canvas (BMC).
Membedah Pemetaan Usaha Berdasarkan Teori Cashflow Quadrant
Hal yang pertama kali dibahas pada materi ialah Mas Rinaldi membedah dan memberikan tinjauan mengenai literatur buku berjudul "Cashflow Quadrant". Di dalam buku tersebut membahas mengenai pembagian usaha atau pekerjaan seseorang dibagi menjadi 4 (empat), yang pertama ialah quadran E.Â
Quadran E merupakan seorang yang bekerja sebagai karyawan yang jumlahnya banyak. maksudnya, beliau menerangkan "Terdapat banyak orang-orang yang pada awalnya memilih jalur sebagai karyawan, akan tetapi, pada kenyataannya, sebagian besar dari mereka akhirnya memutuskan keluar dari zona tersebut." Contohnya, pindah ke dunia entrepreneur atau bisa menjadi konsultan, dan ada yang menjadi seorang akuntan. Contoh tersebut itulah semuanya termasuk ke dalam quadran S. Penjelasannya, quadran ini menggambarkan orang-orang yang bekerja secara independen atau mandiri, serta mampu dalam mengatur aktivitasnya sendiri yang bertujuan agar tercapainya kinerja yang signifikan baik untuk pribadi maupun lingkungan di sekitar.
Akan tetapi, seseorang tidak cukup jika hanya berkecimpung di quadran S saja. Hal tersebut dikarenakan seseorang dapat mengalami kelelahan sebab pendapatan atau profit hanya didapat ketika bekerja saja, contoh studi kasusnya yang dialami sejumlah konsultan. Maka dari itu, beliau mengenalkan konsep yang namanya quadran B. Quadrab ini menjelaskan seseorang yang telah membangun jaringan bisnisnya tersendiri dan memiliki sistem yang mampu berjalan dan menopang kinerja perusahaan. Misalkan penggunaan CV dan PT. Tingkat kemandirian dalam mengoperasikan quadran ini cukup tinggi, di mana bisnis tersebut mampu dalam  menghasilkan pendapatan yang signifikan.
Beliau menerangkan "Banyak orang lebih tertarik berada di quadran E, sedangkan keteratrikan manusia di quadran I cenderung lebih sedikit, quadran I bisa dibilang sebagai investor. Apabila individu sudah berada di quadran I, maka perputaran uang dapat berjalan secara efektif bagi dirinya. Â Contoh yang bisa kita gunakan ialah orang yang bekerja di luar negeri, seperti Amerika Serikat, sering kali berlibur ke bali. Karena sumber pendapatan pribadi mereka berasal dari investasi dan perputaran uang baik di Negara Indonesia maupun di negara lain. Apabila uang digunakan dengan baik untuk bekerja, maka mereka tidak lagi bekerja langsung (WFH)." ucarnya.
Mengapa Bisnis Mode Canvas (BMC) Itu Penting?
Mas Rinaldi menjelaskan tentang Bisnis Model Canvas yang bertujuan untuk meraih kesuksesan dalam berbisnis. Beliau membahas BMC dengan menggunakan analogi input-output.
Beliau menerangkan "Bisnis dapat dibagi menjadi empat elemen kunci, yakni customer segment, value proportion, channels, dan customer relationships." Berdasarkan Bisnis Model Canvas, segmen pelanggan disebut juga dengan customer segment. Segmen pelanggan dapat dipenuhi seseorang dengan memenuhi value proportion yang bisa berupa produk atau jasa. Agar produk tersebut sampai ke pelanggan, dibutuhkan media penyedia saluran distribusi yang tepat atau bisa disebut demgan channel distribusi.
Agar dapat memastikan atau melacak keberadaan produk yang diantarkan kepada pelanggan, maka diperlukan kegiatan pemasaran atau hubungan dengan pelanggan yang biasa disebut dengan customer relationship. Di dalamnya terdapat berbagai kegiatan yang mencakup promosi berupa iklan yang tujuannya agar pelanggan dapat mengetahui kebutuhan atau produk yang lebih bagus dalam kualitas dan harganya terjangkau. Apabila permintaan dari pelanggan meningkat, dibutuhkan kegiatan yang meningkatkan proses tersebut yang di mana disebut sebagai "Key activities".