Dipiara = dipelihara, lebih kepada diternakkan supaya banyak.
Â
Pembaca yang ganteng dan tampan, serta cantik dan sexy...belakangan ini ada telepon salah sambung ke kantor saya.
Â
Mereka mencari Mr. X dan sudah pasti seisi kantor sudah pernah menerima telepon itu dan mengatakan bahwa Mr. X tidak pernah bekerja di kantor saya.
Â
Alih-alih menutup telepon, si penelepon malah marah kepada kami dengan mengatakan kalau kami berbohong.
Dan tidak sampai disitu saja, si penelepon bertanya kepada kami dengan gaya otoriter, seperti "ini kantor atau rumah?", "ini kantor apa?".
Â
Dan saat kami bertanya untuk apa, si penelepon malah memarahi kami dan memerintahkan kami menjawab pertanyaannya.
Â
Mula-mula sih kami semua terpancing emosinya tetapi lama-kelamaan saya jadi curiga bahwa mereka adalah sekelompok orang bodoh yang tidak waras, yang hanya mengenal 1 nomor telepon di seluruh alam semesta ini (ok hiperbola sedikit ga apa-apa ya?)
Â
Akhirnya...saya punya ide gila dari salam siberia sampai menjadikan mereka juri nyanyi saya (terinspirasi dari lagu lady gaga yang berjudul "telephone").
Â
Pernah sih saya mencoba menjual informasi yang mereka perlukan, tapi karena mereka miskin...terpaksa transaksi dibatalkan...
Â
Mereka butuh informasi tentang keberadaan Mr. X yang kami tidak kenal sama sekali dan saya butuh 20 milyar...jadi wajar kalau saya nanya "wani piro?" eh malah saya dibilang cowok matre.
Â
Saya tinggal nanya balek "masbulo?", eh malah ditutup telepon saya.
Â
Aneh bin ajaib, jaman sekarang ada ya orang yang piara kebodohan. Dibilang ga ada Mr.X eh malah bilang kami bohong...setelah itu interogasi secara otoriter lagi.
Â
Well, kami tidak berharap banyak dari si gembel bodoh itu kecuali menelepon kami lagi karena....saya sudah mempersiapkan nyanyian beberapa juta album :) untuk mengobati kebodohan mereka, atau setidaknya bersedekah untuk fakir miskin intelektual seperti mereka.
Â
Mumpung boss saya tidak ada jadi saya bisa membebaskan isi kebun binatang dalam mulut saya dan memaki dengan kata-kata kotor (contohnya jamban) dalam 6 bahasa...
Â
Dan semoga para penelepon itu membaca blog saya ini...tapi sepertinya kecil sekali kemungkinannya...karena mereka miskin dan bodoh...bukan menghina kenyataan yang ada, namun hanya menggarisbawahi dan memasang lampu hias agar tampak atraktif di malam hari.
Â
Bagaimana menurut Anda? ‎
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H