Ahok telah dilaporkan ke polisi oleh sejumlah pihak atas kasus penghinaan Al Qur'an. MUI juga telah mengeluarkan pendapatnya bahwa Ahok menghina Al Qur'an. Proses hukum telah berjalan mulai dari kepolisian, tidak bisa dihentikan lagi.
Dengan faktor pendorong situasi menjelang Pilkada DKI yang segera berlangsung, maka status Ahok sebagai tersangka kasus Penghinaan Al Qur'an tidak memerlukan waktu lama untuk segera masuk ke ruang pengadilan. Ahok tersangka, sehingga gugur dari daftar Cagub DKI 2017.
Masyarakat banyak bertanya-tanya apa judul sinetron reality besar selanjutnya yang akan tampil menghiasi media nasional setelah sinetron kasus Jessica, Mario Teguh, dan Dimas Kanjeng. Nampaknya sudah jelas di depan mata judul sinetron selanjutnya adalah Ahok Tersangka dan gagal menjadi Cagub DKI.
Tanpa Ahok di daftar cagub DKI, maka dua cagub yang bertarung tinggal Agus Yudhoyono melawan Anies Baswedan. Dua cagub ini dalam survey-survey terbaru memiliki kekuatan berimbang, Bahkan dalam polling haji Lulung, Agus menang telak dari Anies dengan 37% melawan 18%.
Cagub-cagub tanpa faktor X semacam Jokowi atau Ahok, bila bertarung akan menggunakan pola perhitungan lama, yaitu faktor partai-partai pendukung dan sejumlah faktor pemenangan konservatif. Dalam hal partai pendukung, Agus jauh lebih unggul dari Anies.
Faktor Agus sebagai seorang kesatria Jawa juga mengungguli Anies yang bukan orang "asli" Indonesia karena keturunan Arab. Suatu hal yang tidak terasa nyaman bagi masyarakat Indonesia.
Para pendukung Ahok yang kebanyakan warga keturunan dan non moslem tentu juga akan lebih nyaman mengalihkan dukungannya kepada cagub dari lulusan instansi TNI dengan tampilan kalem dibanding seorang keturunan Arab yang nampak cerdas dan kental bau Islamnya.
Ditambah faktor SBY yang ahli bermain operasi intelejen dalam politik akan semakin menambah laju prospek kemenangan seorang Agus Yudhoyono. Proyek Agus Yudhoyono adalah pertaruhan besar untuk masa depan dinasti keluarga Cikeas, pasti akan diperjuangkan habis-habisan.
Maka bayangan kemenangan gubernur incumbent yang semula nampak perkasa tak tergoyahkan menjadi seketika sirna. Dan bukannya karena masalah besar atau lawan yang sangat kuat, tapi terpeleset oleh sampah kecil yang dibuangnya sendiri sembarangan tanpa perhitungan.
Dan Agus Yudhoyono akan mengukir sejarah sebagai Gubernur DKI termuda, tersantun, tertampan dalam sejarah. Selanjutnya akan memuluskan dirinya menuju kursi RI1 di tahun 2024.
sumber gambar: kompas.com